JAKARTA, BursaNusantara.com – Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, terus memperkuat komitmennya dalam membangun keberlanjutan lingkungan.
Hingga akhir 2024, perusahaan telah mereklamasi lahan bekas tambang seluas lebih dari 7.200 hektare dan menanam lebih dari 6 juta pohon di berbagai wilayah operasional grup.
Eks Tambang Berubah Jadi Pusat Wisata dan Edukasi
Tidak sekadar pemulihan lingkungan, sebagian besar lahan reklamasi di bawah kelolaan MIND ID kini difungsikan sebagai fasilitas publik.
Baca Juga: Kinerja Emiten MIND ID 2024 Merosot, Dividen Masih Menarik
Mulai dari area pembibitan, taman edukasi, tempat rekreasi, hingga kawasan wisata yang menyimpan nilai sejarah dan budaya lokal.
Salah satu contoh nyata adalah Klawas Waterpark di Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Taman air yang berdiri di lahan bekas stockpile batu bara seluas 3.200 meter persegi ini telah menjadi destinasi favorit masyarakat sejak resmi dibuka pada 2023.
Dukung Asta Cita Pemerintahan Prabowo
Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin, menegaskan bahwa seluruh inisiatif ini selaras dengan semangat Asta Cita Pemerintah Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: MIND ID Siapkan PLTU Bukit Asam (PTBA) Jadi Andalan Sumatera
Ia menilai, tanggung jawab pasca-operasional tambang bukan hanya soal pemulihan alam, tetapi juga membangun peradaban berkelanjutan.
“Kami sadar bahwa kami tidak selamanya menambang. Maka dari itu, warisan yang kami tinggalkan harus mencerminkan nilai-nilai budaya, pendidikan, kesejahteraan, dan lingkungan hidup yang layak,” ujar Maroef saat meresmikan pembangunan Klawas Waterpark Tahap II, Jumat (11/4).
Fasilitas Publik Kelas Dunia dari Eksploitasi yang Bertanggung Jawab
Klawas Waterpark hanya satu dari sekian program strategis pasca tambang yang dijalankan anak usaha MIND ID, PT Bukit Asam.
Baca Juga: Tren Wisata 2025: Relaksasi dan Wisata Keluarga Dominasi
Fasilitas lainnya mencakup Museum Batu Bara, Botanical Garden, Mini Zoo, Jogging Track Tanjung Enim, Plaza Saringan, Taman Sriwijaya, dan Berangau Park.
Transformasi ini bukan hanya soal estetika atau fungsi sosial, tapi juga menciptakan nilai ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.
Ribuan lapangan kerja langsung dan tidak langsung telah tercipta, terutama dalam sektor pariwisata, jasa, dan UMKM lokal.
Baca Juga: MIND ID Percepat Proyek SGAR Fase II, Target Operasi 2025
Prioritaskan Lapangan Kerja dan Usaha Komunitas
Maroef menambahkan bahwa program-program reklamasi selalu dirancang agar memberi manfaat maksimal, tidak hanya bagi lingkungan tetapi juga bagi kesejahteraan sosial.
“Yang kami kejar bukan hanya estetika pasca tambang. Kami ingin komunitas di sekitar wilayah operasional merasakan manfaat langsung, baik melalui pekerjaan maupun terbukanya peluang usaha baru,” tuturnya.
Dengan pendekatan reklamasi yang menyeluruh, MIND ID menunjukkan bahwa industri ekstraktif bisa menjadi pelopor keberlanjutan.
Baca Juga: Strategi Baru Hilirisasi Batu Bara: Pembiayaan Nasional Berperan Vital
Perusahaan tidak hanya menambang, tetapi juga membangun peradaban yang bertahan setelah tambang berhenti beroperasi.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bursa.Nusantaraofficial.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ikuti media sosial kami untuk update terbaru