Fokus Capex MTLA: Proyek Baru hingga Akuisisi Aset Strategis
JAKARTA, BursaNusantara.com – PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) mengumumkan pengalokasian belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp750 miliar untuk tahun 2025, sebagai bagian dari strategi agresif memperluas portofolio bisnis properti.
Dana capex tersebut akan difokuskan pada pembangunan proyek-proyek yang telah berjalan, peluncuran proyek residensial terbaru, hingga akuisisi lahan dan aset strategis yang dinilai prospektif secara jangka panjang.
Direktur MTLA, Olivia Surodjo, menjelaskan bahwa salah satu fokus utama tahun ini adalah pengembangan kawasan hunian baru, Metland Kertajati, yang secara resmi mulai dikerjakan pada 2025.
Langkah ini mempertegas komitmen MTLA dalam menyasar pasar properti menengah dan mengoptimalkan potensi kawasan berkembang di luar Jabodetabek.
Ekspansi Mal Grand Metropolitan Jadi Prioritas
Tak hanya proyek residensial, MTLA juga melakukan ekspansi pada sektor komersial, khususnya pusat perbelanjaan Grand Metropolitan Bekasi.
Perluasan mal ini merupakan bagian dari strategi peningkatan recurring revenue melalui aset komersial yang telah terbukti memberikan kontribusi stabil terhadap pendapatan perusahaan.
“Capex ini diarahkan pada proyek-proyek strategis, baik pembangunan infrastruktur, proyek baru seperti Metland Kertajati, maupun pengembangan pusat perbelanjaan,” ujar Olivia dalam pernyataannya kepada media.
Target Marketing Sales Rp2 Triliun Didukung Insentif PPN DTP
Dalam rangka mendukung ekspansi tersebut, MTLA menargetkan marketing sales sebesar Rp2 triliun sepanjang 2025.
Angka tersebut terdiri dari kombinasi pendapatan pra-penjualan (presales) dan pendapatan berulang (recurring revenue), yang merupakan dua komponen kunci dalam struktur bisnis MTLA.
Sebagai perbandingan, tahun 2024 lalu, MTLA membukukan marketing sales sebesar Rp1,9 triliun, yang menandai pencapaian target yang cukup solid di tengah dinamika pasar.
Memasuki kuartal I-2025, realisasi marketing sales MTLA telah mencapai Rp500 miliar atau sekitar 25% dari total target tahunan.
Perusahaan optimistis kinerja akan terus tumbuh didorong sentimen positif dari kebijakan pemerintah, termasuk insentif PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk pembelian rumah.
Waspada Risiko Global, Tetap Incar Pertumbuhan
Meski melihat prospek properti yang tetap menarik, MTLA tetap memperhatikan potensi risiko eksternal.
Kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan Amerika Serikat menjadi salah satu variabel yang dipantau, karena dikhawatirkan mempengaruhi daya beli dan stabilitas ekonomi domestik.
“MTLA tetap menargetkan pertumbuhan yang sehat, namun dengan pendekatan konservatif yang memperhatikan kondisi global,” tegas Olivia.
Langkah ini menunjukkan kehati-hatian korporasi dalam menjaga stabilitas keuangan tanpa mengorbankan peluang ekspansi bisnis yang menjanjikan.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Silakan masuk untuk bergabung dalam diskusi