Geser Kebawah
PasarSaham

Nikel Meledak! DKFT Tancap Gas Produksi & Laba Melesat 38%

49
×

Nikel Meledak! DKFT Tancap Gas Produksi & Laba Melesat 38%

Sebarkan artikel ini
Nikel Meledak! DKFT Tancap Gas Produksi & Laba Melesat 38%
DKFT cetak lonjakan laba 38,2% dan produksi nikel naik 140% di semester I-2025, bukti kekuatan strategi operasional pasca kendala perizinan.

Lonjakan Spektakuler DKFT: Produksi Nikel Meroket, Laba Melesat

JAKARTA, BursaNusantara.com – Di tengah dinamika pasar global yang dipenuhi ketidakpastian, PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) justru tampil gemilang dengan torehan kinerja semester I-2025 yang luar biasa.

Perusahaan tambang nikel ini tidak hanya berhasil mengatasi hambatan operasional yang sempat melanda tahun sebelumnya, tetapi juga menunjukkan ketangguhan bisnis dengan melonjaknya seluruh indikator kinerja utama.

Sponsor
Iklan

Volume produksi bijih nikel DKFT mencapai 1,7 juta metrik ton, naik drastis 140,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan volume produksi ini menjadi titik balik strategis yang merefleksikan kembalinya aktivitas tambang ke level optimal setelah tertunda akibat lambatnya penerbitan RKAB 2024.

Operasi Tambang Pulih Total, DKFT Menyalip Kompetitor

DKFT mengungkap bahwa penundaan aktivitas penambangan selama kuartal awal 2024 terjadi karena RKAB baru disetujui di kuartal II.

Baru pada pertengahan tahun lalu, perusahaan dapat kembali beroperasi penuh, membuka jalan bagi kinerja semester I-2025 yang mencerminkan operasi tanpa hambatan.

Penjualan bijih nikel pun melonjak 158,9% yoy menjadi 1,8 juta metrik ton, seiring permintaan global yang tetap tinggi terutama dari industri baterai kendaraan listrik.

Peningkatan volume penjualan ini bukan hanya mengindikasikan kekuatan operasional, tetapi juga mencerminkan efisiensi distribusi dan penyesuaian cepat terhadap permintaan pasar.

Manuver cepat DKFT dalam menggenjot produksi dan distribusi mempertegas posisi perusahaan sebagai pemain tangguh dalam rantai pasok logam dasar regional.

Laba DKFT Naik Tajam, EBITDA Melejit Tiga Kali Lipat

Dampak dari peningkatan produksi dan penjualan sangat terasa pada sisi finansial.

Penjualan bersih DKFT selama semester I-2025 mencapai Rp 950,7 miliar, melesat 115,3% yoy.

Sementara laba bersih perusahaan tumbuh signifikan sebesar 38,2% menjadi Rp 310,3 miliar.

Lonjakan terbesar terlihat pada EBITDA yang menembus Rp 481,4 miliar, naik 218,7% dibandingkan periode sama tahun lalu.

EBITDA yang melonjak lebih dari tiga kali lipat ini menegaskan keberhasilan DKFT dalam menjaga margin keuntungan tetap tebal, meski tekanan biaya dan volatilitas harga komoditas masih mengintai.

Strategi Berkelanjutan Jadi Tulang Punggung

Direktur DKFT, Feni Silviani Budiman, menyatakan bahwa capaian ini merupakan hasil langsung dari strategi jangka panjang perusahaan yang berfokus pada keunggulan operasional dan keberlanjutan bisnis.

Menurutnya, meski tantangan global tetap ada, terutama dari kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat terhadap komoditas tambang strategis, DKFT akan tetap konsisten menjaga efisiensi.

Feni menekankan pentingnya diversifikasi pasokan, eksplorasi sumber daya baru, serta penerapan praktik tambang berkelanjutan sebagai pilar utama menghadapi ketidakpastian pasar global.

Pernyataan ini menjadi sinyal kuat bagi investor bahwa DKFT tak hanya mengandalkan volume, melainkan juga membangun daya tahan struktural bisnis jangka panjang.

Proyeksi: DKFT Bisa Tembus Rekor Baru Jika Harga Nikel Stabil

Stabilitas harga nikel yang saat ini mulai menunjukkan tren menguat menjadi katalis penting bagi DKFT untuk mempertahankan momentum hingga akhir 2025.

Kinerja semester I mencerminkan potensi tahunan yang menjanjikan, dengan asumsi tidak ada gangguan baru dari sisi regulasi, logistik, maupun geopolitik.

Jika proyeksi optimistis dari manajemen terbukti, maka tidak tertutup kemungkinan DKFT akan mencatatkan rekor laba tertinggi dalam sejarah perusahaan pada akhir tahun ini.

Dengan landasan operasional yang sudah kembali solid dan ekspektasi positif terhadap permintaan nikel global, DKFT sedang berada dalam fase emas menuju transformasi sebagai penambang kelas menengah ke atas di Asia Tenggara.

Investor Wajib Pantau: Sinyal Kuat di Balik Angka

Bagi investor, lonjakan kinerja ini bukan hanya laporan biasa, tapi sinyal struktural akan kualitas tata kelola dan disiplin eksekusi strategi yang mulai membuahkan hasil.

Kondisi ini menciptakan peluang rerating valuasi saham DKFT di pasar, apalagi jika ekspektasi pertumbuhan semester II bisa dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.

Fokus pada efisiensi dan eksplorasi cadangan baru juga bisa memperkuat fundamental perusahaan di tengah transisi industri ke arah energi bersih.

Dengan seluruh sinyal positif yang terlihat dari kinerja paruh pertama 2025, DKFT layak jadi sorotan tajam investor sektor tambang dan energi strategis.

Perusahaan ini bukan hanya mencetak laba, tapi juga membuka peluang untuk pertumbuhan jangka panjang berbasis sumber daya yang dikelola secara bertanggung jawab.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Tinggalkan Balasan