Geser Kebawah
BisnisEnergiHeadline

Pemerintah Bangun Kilang BBM 1 Juta Barel, Danantara Siap Dukung Investasi

111
×

Pemerintah Bangun Kilang BBM 1 Juta Barel, Danantara Siap Dukung Investasi

Sebarkan artikel ini
Pemerintah Bangun Kilang BBM 1 Juta Barel Danantara Siap Dukung Investasi
Pemerintah berencana membangun kilang BBM berkapasitas 1 juta barel serta mengembangkan sektor energi dan hilirisasi industri. Danantara siap mendukung pendanaan proyek ini.

JAKARTA, BursaNusantara.com – Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan proyek strategis berupa pembangunan kilang minyak dengan kapasitas 1 juta barel per hari. Langkah ini merupakan revisi dari rencana sebelumnya yang hanya menargetkan 500.000 barel per hari.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengonfirmasi bahwa keputusan ini telah dibahas dalam Rapat Kabinet yang berlangsung pada Senin (10/3) malam.

Sponsor
Iklan

Perluasan Lokasi Kilang BBM

Bahlil menjelaskan bahwa pembangunan kilang akan dilakukan di beberapa wilayah guna memastikan pemerataan infrastruktur energi. Lokasi yang dipertimbangkan meliputi:

  • Pulau Kalimantan
  • Pulau Jawa
  • Pulau Sulawesi
  • Kepulauan Maluku
  • Pulau Papua

Selain itu, pemerintah juga merencanakan pembangunan storage bahan bakar minyak dengan kapasitas penyimpanan 1 juta barel per hari. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan energi nasional serta mengurangi ketergantungan impor BBM.

Pembangunan Fasilitas DME dan Energi Terbarukan

Sebagai bagian dari kebijakan transisi energi, pemerintah turut menargetkan pembangunan fasilitas produksi Dimethyl Ether (DME) yang berfungsi sebagai alternatif pengganti elpiji (Liquefied Petroleum Gas/LPG). Namun, Bahlil belum merinci lokasi serta kapasitas produksi fasilitas DME ini.

Di samping itu, pemerintah juga berencana membangun pabrik panel surya untuk mendukung pemanfaatan energi terbarukan di Tanah Air. Langkah ini sejalan dengan target net zero emission yang telah dicanangkan.

Hilirisasi Industri: Perikanan, Perkebunan, dan Tambang

Selain sektor energi, pemerintah akan mempercepat hilirisasi di sektor:

  • Perikanan: Meningkatkan pengolahan hasil laut untuk ekspor.
  • Perkebunan: Pengolahan komoditas seperti kelapa sawit dan kakao.
  • Kehutanan: Pemanfaatan hasil hutan secara berkelanjutan.
  • Pertambangan: Hilirisasi bauksit, nikel, timah, serta pasir kuarsa yang kini ditetapkan sebagai mineral kritikal.

Danantara Siap Dukung Pendanaan Proyek Strategis

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menegaskan bahwa Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) akan menjadi sumber pendanaan utama bagi proyek-proyek strategis tersebut. Namun, setiap proyek harus melalui evaluasi ketat terkait:

  • Potensi return investasi
  • Pengurangan impor energi
  • Penciptaan lapangan kerja

“Kami masih melakukan perhitungan secara menyeluruh. Prinsipnya, proyek yang masuk ke Danantara harus matang dalam aspek perizinan, pertanahan, dan persyaratan lintas kementerian,” ujar Rosan pada Senin (10/3).

Investasi VinFast di Indonesia

Di sisi lain, Rosan juga mengonfirmasi rencana investasi VinFast, produsen otomotif asal Vietnam, di Indonesia. VinFast berencana membangun pabrik sebagai bagian dari ekspansi global mereka.

“Mereka sangat serius. Kami sedang bekerja sama untuk menentukan lokasi terbaik bagi investasi ini. Fokus utama VinFast adalah ekspor, dan kami berharap ini dapat meningkatkan daya saing industri otomotif nasional,” jelas Rosan.

Pemerintah berharap dengan adanya Danantara dan masuknya investasi asing, proyek-proyek strategis ini dapat berjalan dengan lancar serta memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.

Ikuti media sosial kami untuk update terbaru

Tinggalkan Balasan