JAKARTA, bursa.nusantaraofficial.com – Pemerintah semakin serius dalam mendorong hilirisasi sumber daya alam (SDA) di Indonesia. Sebagai langkah konkrit, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Hilirisasi. Satgas ini dibentuk dengan tujuan untuk mempercepat proses hilirisasi 36 komoditas, mulai dari mineral dan batubara hingga produk pertanian dan farmasi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa pembentukan Satgas Hilirisasi ini akan ditandai dengan diterbitkannya Keputusan Presiden (Keppres). “Bapak Presiden kan sangat fokus betul untuk terkait hilirisasi, maka dipandang perlu untuk dibuatkan satgas,” ujar Airlangga.
Bahlil Lahadalia Pimpin Satgas Hilirisasi
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, telah ditunjuk langsung oleh Presiden Joko Widodo untuk memimpin Satgas Hilirisasi. Pemilihan Bahlil sebagai ketua satgas ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mempercepat transformasi ekonomi melalui hilirisasi.
“Sebagai Menteri ESDM, saya juga mengaku dipercaya untuk memimpin Satgas Hilirisasi nantinya,” ujar Bahlil.
Fokus pada Penyederhanaan Perizinan
Salah satu tantangan utama dalam proses hilirisasi adalah perizinan yang rumit dan berbelit-belit. Satgas Hilirisasi akan fokus pada penyederhanaan perizinan, seperti Izin Usaha Pertambangan (IUP), Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH), Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), dan Rencana Kerja Anggaran Biaya (RKAB).
“Perizinan di sektor yang berkaitan hilirisasi masih sulit untuk didapatkan. Seperti halnya di sektor pertambangan yang IUP mudah didapat, namun untuk IPPKH, Amdal, dan RKAB sulit didapat,” ungkap Bahlil.
36 Komoditas Jadi Prioritas
Satgas Hilirisasi akan fokus pada 36 komoditas yang memiliki potensi besar untuk dihilirisasi. Selain mineral dan batubara, komoditas lain yang menjadi fokus antara lain produk pertanian, perikanan, kehutanan, dan farmasi.
Dengan adanya Satgas Hilirisasi, diharapkan proses hilirisasi dapat berjalan lebih cepat dan efisien. Selain itu, hilirisasi juga diharapkan dapat menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi perekonomian Indonesia, membuka lapangan kerja baru, dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.