Geser kebawah untuk baca artikel
Aksi KorporasiHeadlinePasar

Pendapatan ADRO Turun 22%, Laba Bersih Anjlok Tajam

×

Pendapatan ADRO Turun 22%, Laba Bersih Anjlok Tajam

Sebarkan artikel ini
Pendapatan ADRO Turun 22%, Laba Bersih Anjlok Tajam
Alamtri Resources (ADRO) hadapi tekanan bisnis di kuartal I-2025, pendapatan turun 22,33%, laba bersih longsor hingga 79,51% secara tahunan.

JAKARTA, BursaNusantara.com – Kinerja keuangan PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) tertekan cukup dalam sepanjang kuartal pertama 2025.

Emiten pertambangan ini membukukan pendapatan usaha sebesar US$ 381,62 juta, menyusut 22,33% secara tahunan dibandingkan capaian periode sama tahun lalu senilai US$ 491,35 juta.

Sponsor
Sponsor

Penurunan pendapatan ini mencerminkan tekanan yang dialami industri batubara, meskipun beban usaha dan biaya pokok pendapatan berhasil ditekan.

Baca Juga: PTBA Raup Laba Rp 391 Miliar Meski Harga Batubara Turun

Segmen Jasa Pertambangan Masih Dominan

Kontribusi terbesar masih datang dari lini jasa pertambangan yang menyumbang US$ 167,91 juta terhadap total pendapatan.

Diikuti penjualan batubara sebesar US$ 109,25 juta, terdiri atas penjualan domestik sebesar US$ 72,31 juta dan ekspor sebesar US$ 39,95 juta.

Meskipun beban pokok pendapatan berhasil ditekan 4,90% menjadi US$ 271,28 juta, margin keuntungan tetap tergerus signifikan.

Baca Juga: 60% Penduduk RI Masuk Miskin Versi Bank Dunia, Ini Kata BPS

Hal ini tercermin dari laba bruto yang hanya mencapai US$ 110,34 juta, ambles 46,46% dibandingkan US$ 206,09 juta pada kuartal I-2024.

Laba Bersih Anjlok Hampir 80 Persen

Laba usaha ADRO menyusut 52,27% menjadi US$ 76,52 juta. Tekanan semakin nyata terlihat pada bottom line, di mana laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk anjlok drastis menjadi US$ 76,70 juta.

Angka ini jauh di bawah capaian kuartal I-2024 yang mencapai US$ 374,35 juta, atau turun 79,51%.

Penurunan laba ini turut mencerminkan tantangan berat yang tengah dihadapi ADRO di tengah ketidakpastian harga komoditas global dan permintaan yang fluktuatif.

Baca Juga: SCMA Bagi Dividen Rp1,14 T, Yield Capai 8,8 Persen

Posisi Aset Turut Melemah

Per akhir Maret 2025, total aset ADRO juga mengalami penyusutan 4,03% menjadi US$ 6,43 miliar dari sebelumnya US$ 6,70 miliar di akhir 2024. Komposisi aset tersebut terdiri dari liabilitas senilai US$ 1,21 miliar dan ekuitas sebesar US$ 5,23 miliar.

Meskipun efisiensi biaya telah dilakukan, penurunan tajam pada pendapatan dan laba menunjukkan bahwa ADRO perlu mengkaji ulang strategi operasional untuk menjaga daya tahan di kuartal-kuartal mendatang.

Baca Juga: Pendapatan Mayora MYOR Naik, Laba Kuartalan Turun 38 Persen

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bursa.Nusantaraofficial.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.