Geser Kebawah
Aksi KorporasiPasar

Penjualan MLBI Tumbuh, Laba Turun: Strategi Jangka Panjang Diuji

50
×

Penjualan MLBI Tumbuh, Laba Turun: Strategi Jangka Panjang Diuji

Sebarkan artikel ini
Penjualan MLBI Tumbuh, Laba Turun Strategi Jangka Panjang Diuji
Penjualan MLBI naik 6% semester I-2025, tapi laba bersih turun 4,14%. Premiumisasi dan digitalisasi jadi tumpuan pertumbuhan jangka panjang.

Penjualan Naik, Laba Turun: Ujian Konsistensi Strategi MLBI

JAKARTA, BursaNusantara.com – PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) membukukan penjualan yang solid di semester I-2025, namun tren penurunan laba bersih menjadi sinyal bahwa strategi pertumbuhan jangka panjang perusahaan akan diuji oleh dinamika biaya dan investasi.

Pendapatan bersih MLBI tercatat Rp 1,47 triliun atau naik 6% dibanding periode sama tahun lalu, sementara laba bersih turun 4,14% menjadi Rp 425,75 miliar.

Sponsor
Iklan

Premiumisasi Dorong Kinerja Merek

Presiden Direktur MLBI, Roland Bala, menyebut pertumbuhan volume penjualan dan pangsa pasar menjadi bukti kekuatan merek Bintang di tengah pasar minuman beralkohol yang kompetitif.

Produk seperti Bintang Anggur Merah dan Bintang Radler mencatat pertumbuhan volume masing-masing di kisaran low single digit dan low teens, mencerminkan konsistensi permintaan di segmen konsumen setianya.

Sementara itu, lini premium Heineken mencatat pertumbuhan tahunan di kisaran tinggi digit tunggal, banyak didorong oleh strategi distribusi yang diperkuat di Batam dan aktivitas pemasaran yang lebih agresif.

Inovasi Digital Jadi Pilar Transformasi

MLBI tahun ini meluncurkan program Digital Backbone (DBB) yang mendapat dukungan penuh dari induk usaha global Heineken. DBB bertujuan menghubungkan seluruh lini operasional berbasis data real-time, meningkatkan efisiensi, dan mempercepat pengambilan keputusan bisnis.

Lebih dari 300 proses bisnis telah dievaluasi melalui business impact workshops. Perusahaan kini memasuki tahap pelatihan pengguna kunci, user acceptance testing, dan pembersihan data induk sebelum implementasi penuh.

Roland mengakui bahwa investasi besar di bidang digitalisasi berpotensi menekan laba operasional jangka pendek, tetapi diyakini akan memberi keuntungan kompetitif jangka panjang.

Optimisme Manajemen, Sikap Hati-hati Investor

Direktur MLBI, Stephanie Yolande Peregrin, menegaskan pertumbuhan penjualan semester I-2025 terutama dipicu peningkatan volume. Ia memproyeksikan marjin pendapatan akan menguat ke depan, didukung promosi dan optimalisasi peluang pasar.

Namun di sisi pasar modal, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat saham MLBI masih berada di tren menurun, telah menembus MA20, dengan indikator teknikal MACD yang mulai menyempit dan berpotensi deadcross.

Herditya merekomendasikan sikap wait and see, dengan level support di Rp 6.000 dan resistance di Rp 6.200.

Pasar Masih Menunggu Bukti

Meski kinerja penjualan positif dan prospek digitalisasi menjanjikan, pasar tampaknya menuntut bukti bahwa strategi premiumisasi dan transformasi digital benar-benar mampu mengangkat profitabilitas di tengah tekanan biaya produksi dan distribusi.

Dengan eksekusi yang tepat, MLBI berpotensi memperkuat posisinya di pasar bir Indonesia, namun hingga tren teknikal saham berbalik, investor akan cenderung berhati-hati menambah eksposur.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.