IKLAN
Minggu, Juli 13, 2025
  • Kebijakan & Privasi
  • Ketentuan Layanan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Masuk
  • Daftar
Bursa Nusantara
  • Pasar
    • Aksi Korporasi
    • Saham
    • Kripto
    • Obligasi
    • Reksadana
    • Komoditas
  • Keuangan
    • Bank
    • Asuransi
    • Multifinance
    • Fintech
    • Lainnya
  • Bisnis
    • Perdagangan & Industri
    • Energi
    • Infrastruktur
    • Properti
    • Telekomunikasi
    • Agrobisnis
    • Otomotif
    • E-Commerce
    • UMKM
  • Ekonomi Makro
  • Nasional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
    • Seni & Hiburan
    • Gadget
    • Kesehatan
    • Game
    • Olahraga
    • Pendidikan
  • Investory
No Result
Lihat Semua Hasil
Bursa Nusantara
  • Pasar
    • Aksi Korporasi
    • Saham
    • Kripto
    • Obligasi
    • Reksadana
    • Komoditas
  • Keuangan
    • Bank
    • Asuransi
    • Multifinance
    • Fintech
    • Lainnya
  • Bisnis
    • Perdagangan & Industri
    • Energi
    • Infrastruktur
    • Properti
    • Telekomunikasi
    • Agrobisnis
    • Otomotif
    • E-Commerce
    • UMKM
  • Ekonomi Makro
  • Nasional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
    • Seni & Hiburan
    • Gadget
    • Kesehatan
    • Game
    • Olahraga
    • Pendidikan
  • Investory
  • Masuk
  • Daftar
No Result
Lihat Semua Hasil
Bursa Nusantara
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Pasar
  • Keuangan
  • Bisnis
  • Ekonomi Makro
  • Nasional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Investory
IKLAN
Vertikal Iklan Banner
IKLAN

Permintaan Emas Asia Melemah, Harga Tinggi Picu Diskon dan Lesunya Pasar

Permintaan Melemah di Tengah Harga Emas Melonjak

Mohamad AliPenulis: Mohamad Ali
1
1
6 Juli 2025
dalam Headline, Komoditas, Pasar
Saham: IDX:ANTM
Traktir Kopi Penulis
Permintaan Emas Asia Melemah, Harga Tinggi Picu Diskon dan Lesunya Pasar

Harga emas tinggi melemahkan permintaan fisik di Asia, India tawarkan diskon lebih kecil, sementara China naikkan premi. HSBC prediksi tekanan hingga 2026.

IKLAN
Bagikan di FacebookBagikan di XBagikan ke Linkedin

JAKARTA, BursaNusantara.com – Permintaan emas fisik di kawasan Asia merosot tajam pekan ini seiring lonjakan harga dan turunnya daya beli masyarakat di berbagai negara utama konsumen emas.

Baca Juga

Harga Emas Antam Menguat ke Rp1,906 Juta per Gram

Harga Emas Dunia Terpukul Sentimen Dagang, Spot Terkoreksi 1%

India Pangkas Diskon, Tapi Daya Serap Tetap Rendah

Diskon harga emas di India mulai menyempit seiring melemahnya volume impor yang terjadi selama dua bulan terakhir.

Pedagang di Mumbai menyebutkan bahwa diskon yang ditawarkan hanya berkisar US$14 per ons terhadap harga domestik resmi yang sudah mencakup bea impor 6% dan pajak penjualan 3%.

Pekan sebelumnya, diskon tersebut sempat mencapai US$18 per ons, mencerminkan pelemahan lebih dalam.

IKLAN

Harga emas domestik India kini berada di sekitar 97.100 rupee atau Rp1,84 juta per 10 gram, turun dari rekor sebelumnya di 101.078 rupee per 10 gram yang tercapai bulan lalu.

Kondisi ini menimbulkan efek berantai terhadap pasar ritel.

Sejumlah peritel di Kolkata memangkas biaya pembuatan perhiasan demi menarik minat konsumen, namun musim monsun dan harga tinggi membuat permintaan tetap sepi.

Pasar emas India kini berada dalam fase stagnan dengan tekanan dari sisi penawaran dan permintaan.

IKLAN

Premi Emas China Melejit di Tengah Permintaan Lesu

Berbeda dengan India, pasar emas di China justru menunjukkan premi yang meningkat signifikan.

Pedagang emas di Shanghai menyebut premi atas harga spot global naik menjadi US$4,2 hingga US$33 per ons.

Angka ini melonjak dari minggu sebelumnya yang hanya US$12 hingga US$14 per ons.

Meski demikian, volume kontrak fisik AU9999 di Shanghai Gold Exchange justru menunjukkan penurunan aktivitas perdagangan.

IKLAN

Pedagang Hugo Pascal dari InProved menyebut, pembeli ragu masuk pasar kecuali emas menembus US$3.400 per ons dengan peningkatan volume dan volatilitas.

Kondisi ini mengindikasikan permintaan spekulatif belum sepenuhnya bangkit, meski minat terhadap emas sebagai lindung nilai tetap eksis.

Harga Spot Global Sentuh US$3.336, Tapi Pasar Asia Belum Bergairah

Harga emas spot global ditutup di kisaran US$3.336 per ons pada Jumat (4/7/2025), namun harga tinggi ini tidak serta-merta mendorong kenaikan permintaan di Asia.

Pasar Hong Kong menunjukkan perdagangan dari harga setara hingga premi tipis US$1,6 per ons.

Sementara di Singapura, premi hanya US$2,5 per ons, dan di Jepang bahkan lebih rendah yakni dari harga setara hingga US$1 per ons.

Pasar Asia tampak bergerak hati-hati dengan preferensi konservatif dari konsumen emas fisik.

Pedagang di Jepang menambahkan, ketidakpastian hubungan dagang dengan AS dapat menjadi katalis baru.

Jika yen terus melemah, masyarakat Jepang kemungkinan kembali beralih ke emas sebagai instrumen proteksi nilai tukar.

Analis HSBC: Tekanan Permintaan Bisa Berlanjut hingga 2026

Dalam riset terbaru tertanggal 1 Juli, HSBC mengungkapkan bahwa permintaan emas global kemungkinan tetap tertekan hingga 2026.

Faktor utama yang berkontribusi adalah kombinasi perlambatan ekonomi global, tingginya harga emas secara historis, dan ketidakpastian makroekonomi jangka panjang.

Pandangan ini memberikan konteks mendalam terhadap dinamika pasar fisik emas yang stagnan di Asia.

Analis memperkirakan bahwa selera investor akan bergeser ke instrumen lain jika emas tak mampu memberikan imbal hasil yang kompetitif terhadap volatilitas harga.

Dengan harga yang cenderung mendekati titik jenuh psikologis, pergerakan selanjutnya sangat tergantung pada arah kebijakan moneter global.

Ketimpangan Pasar Emas Asia: Diskon India vs Premi China

Fenomena berbeda antara India dan China menunjukkan terjadinya fragmentasi pasar emas di Asia.

India mengalami kelebihan pasokan lokal akibat rendahnya impor, memicu penurunan diskon.

Sementara itu, China justru menghadapi pasokan terbatas, membuat pedagang menaikkan premi dengan harapan menjaga margin di tengah permintaan yang stagnan.

Kondisi ini memperlihatkan pergeseran pola konsumsi emas di Asia yang tidak lagi sejalan dengan tren historis.

Pasar kini dipengaruhi oleh faktor-faktor domestik seperti kebijakan pajak, musim konsumsi, hingga ketegangan geopolitik.

Dengan kontras antara diskon India dan premi China, arah harga emas di Asia tampak semakin sulit diprediksi tanpa melihat konteks tiap negara secara mikro.

Volatilitas Jadi Kunci Rebound atau Penurunan Lanjut

Para pelaku pasar mulai mengantisipasi bahwa arah selanjutnya dari harga emas sangat ditentukan oleh intensitas volatilitas jangka pendek.

Pedagang emas menyebutkan bahwa pasar membutuhkan pemicu yang lebih kuat, baik berupa ketegangan geopolitik, krisis likuiditas, atau kejutan makroekonomi.

Jika tidak, maka harga akan tetap bergerak dalam kisaran sempit dan membebani sentimen konsumen emas fisik.

Pasar Asia tengah menghadapi transisi dari periode akumulasi ke fase tunggu dan lihat (wait and see).

Untuk saat ini, pembeli ritel dan institusional cenderung memilih posisi netral sambil menunggu penurunan harga atau sinyal teknikal yang kuat.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Google News Bursa Nusantara

Ikuti berita terbaru Bursa Nusantara di GOOGLE NEWS

Tags: EmasEmas SpotHarga EmasHarga Emas GlobalKomoditasLogam
5 1 memilih
Rating Artikel
Subscribe
Terhubung dengan
Masuk
Saya mengizinkan untuk membuat akun
Saat Anda login pertama kali menggunakan tombol Login Sosial, kami mengumpulkan informasi profil publik akun Anda yang dibagikan oleh penyedia Login Sosial, berdasarkan pengaturan privasi Anda. Kami juga mendapatkan alamat email Anda untuk secara otomatis membuat akun untuk Anda di situs web kami. Setelah akun Anda dibuat, Anda akan login ke akun ini.
Tidak setujuSetuju
Beritahukan tentang
Saya mengizinkan untuk membuat akun
Saat Anda login pertama kali menggunakan tombol Login Sosial, kami mengumpulkan informasi profil publik akun Anda yang dibagikan oleh penyedia Login Sosial, berdasarkan pengaturan privasi Anda. Kami juga mendapatkan alamat email Anda untuk secara otomatis membuat akun untuk Anda di situs web kami. Setelah akun Anda dibuat, Anda akan login ke akun ini.
Tidak setujuSetuju
Silakan masuk untuk berkomentar
1 Komentar
Terlama
Terbaru Paling Banyak Dipilih
Umpan Balik Sebaris
Lihat semua komentar
BagikanTweetBagikan
Sebelumnya

CUAN Dapat Peringkat idA dari Pefindo, Obligasi Rp2 Triliun untuk Anak Usaha

Selanjutnya

KRAS Disuspensi BEI Usai Melonjak 121%, MoU BRICS Jadi Sorotan

Berita Terkait

Harga Emas Antam Menguat ke Rp1,906 Juta per Gram

Harga Emas Antam Menguat ke Rp1,906 Juta per Gram

Penulis: Mohamad Ali
11 Juli 2025

...

Harga Emas Dunia Terpukul Sentimen Dagang, Spot Terkoreksi 1%

Harga Emas Dunia Terpukul Sentimen Dagang, Spot Terkoreksi 1%

Penulis: Mohamad Ali
9 Juli 2025

...

Harga Emas Antam Turun ke Rp1,9 Juta, Pasar Dibayangi Tekanan Jual

Harga Emas Antam Turun ke Rp1,9 Juta, Pasar Dibayangi Tekanan Jual

Penulis: Mohamad Ali
7 Juli 2025

...

Harga Emas Antam Naik Tajam, Buyback Malah Turun Tajam

Harga Emas Antam Naik Tajam, Buyback Malah Turun Tajam

Penulis: Mohamad Ali
3 Juli 2025

...

Berita Terkait

Agrobisnis

Petani Tembakau Terancam Bangkrut Gara-gara Aturan Baru

13 Juli 2025
Harga Emas Antam Menguat ke Rp1,906 Juta per Gram
Headline

Harga Emas Antam Menguat ke Rp1,906 Juta per Gram

11 Juli 2025
CDIA Jadi Bintang Baru Bursa, Saham Infrastruktur Ini Masih Diburu
Headline

CDIA Jadi Bintang Baru Bursa, Saham Infrastruktur Ini Masih Diburu

10 Juli 2025
Chandra Daya Investasi (CDIA) resmi melantai di BEI, raih dana Rp2,3 triliun dengan oversubscribe 563 kali. Fokus ke logistik, energi, dan pengelolaan air.
Headline

IPO CDIA Raup Rp2,3 T, Oversubscribe 563 Kali di Tengah Optimisme Infrastruktur

9 Juli 2025

Live Top IHSG

BursaNusantara.com oleh TradingView
Klik untuk info Paket Umroh DarmaWisata via WhatsApp

Populer Sepekan

Plugin Install : Widget Tab Post needs JNews - View Counter to be installed
  • Populer
  • Komentar
  • Terbaru
Misteri Sakelar Mati di Udara Air India Diduga Gagal Pulihkan Mesin

Misteri Sakelar Mati di Udara: Air India Diduga Gagal Pulihkan Mesin

13 Juli 2025
Trump Ancam Perang Dagang Baru, Eropa dan Meksiko Disasar

Trump Ancam Perang Dagang Baru, Eropa dan Meksiko Disasar

13 Juli 2025

Petani Tembakau Terancam Bangkrut Gara-gara Aturan Baru

13 Juli 2025
Harga Emas Antam Menguat ke Rp1,906 Juta per Gram

Harga Emas Antam Menguat ke Rp1,906 Juta per Gram

11 Juli 2025
Vertikal Iklan Banner
IKLAN
Selanjutnya
KRAS Disuspensi BEI Usai Melonjak 121%, MoU BRICS Jadi Sorotan

KRAS Disuspensi BEI Usai Melonjak 121%, MoU BRICS Jadi Sorotan

Saham BBRI Terkoreksi, Investor Asing Jualan, JPMorgan Justru Borong

Saham BBRI Terkoreksi, Investor Asing Jualan, JPMorgan Justru Borong

Ikon Logo Bursa Nusantara
  • Equity Tower, Jl. Jend. Sudirman kav 52-53 No.37 Lt 37, RT.5/RW.3, Senayan, SCBD, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12190
  • 08974484198
  • info@bursanusantara.com
Kategori
  • Aksi Korporasi
  • Kripto
  • Perbankan
  • Asuransi
  • Industri
Tag
  • #IHSG
  • #Komoditas
  • #Dividen
  • #Saham
  • #Laba Perusahaan
Media Sosial


Ikon LinkedIn Bursa Nusantara


Ikon Telegram Bursa Nusantara


Ikon TikTok Bursa Nusantara


Ikon YouTube Bursa Nusantara


Ikon X (Twitter) Bursa Nusantara


Ikon Facebook Bursa Nusantara


Ikon Instagram Bursa Nusantara


Ikon Pinterest Bursa Nusantara


Ikon Google Bisnis Bursa Nusantara


Ikon Google News Bursa Nusantara


Ikon Tumblr Bursa Nusantara


Ikon Threads Bursa Nusantara

© 2025 BursaNusantara.com – Semua hak cipta dilindungi.

  • Kebijakan & Privasi
  • Ketentuan Layanan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

Selamat Datang Kembali!

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google
ATAU

Masuk ke akun Anda di bawah ini

Lupa Kata Sandi? Daftar

Buat Akun Baru!

Daftar dengan Facebook
Daftar dengan Google
ATAU

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Semua kolom wajib diisi. Masuk

Ambil kembali kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Investory
    • Profil
    • Opini
    • Tips
  • Gaya Hidup
  • Chart
  • Indeks Berita
  • Masuk
  • Daftar
  • Keranjang

© 2025 BursaNusantara.com - Semua hak cipta dilindungi.

wpDiscuz