JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – Survei Perbankan Triwulan IV-2024 yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa pertumbuhan kredit perbankan pada tahun 2025 diproyeksikan hanya mencapai 10,34%.
Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan tahun 2024 sebesar 10,39% dan jauh dari target BI untuk 2025 yang berada pada kisaran 11-13% (yoy).
Proyeksi Pertumbuhan Kredit yang Stabil namun Rendah
Dalam laporan tersebut, responden memperkirakan pertumbuhan kredit hingga akhir 2025 akan tetap stabil, meskipun mengalami perlambatan dari tahun sebelumnya.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyatakan bahwa optimisme terhadap pertumbuhan kredit masih didukung oleh prospek ekonomi dan moneter yang positif serta risiko penyaluran kredit yang relatif terkendali.
“Hasil survei menunjukkan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan outstanding kredit pada 2025. Meskipun lebih rendah dari target BI, pertumbuhan ini tetap mencerminkan kuatnya kinerja sektor perbankan,” ujar Ramdan.
Perkembangan Kredit Baru di Awal 2025
Pada triwulan I-2025, survei BI mencatat prakiraan pertumbuhan kredit baru dengan saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 82,3%.
Meski kuat, angka ini lebih rendah dibandingkan SBT triwulan IV-2024 yang mencapai 97,9%. Hal ini mengindikasikan penurunan permintaan kredit baru seiring dengan kebijakan perbankan yang semakin ketat.
Kebijakan penyaluran kredit pada awal 2025 diperkirakan tetap ketat, sebagaimana tercermin dari Indeks Lending Standard (ILS) triwulan I-2025 yang bernilai positif sebesar 0,2. Beberapa aspek yang menjadi perhatian dalam kebijakan ini meliputi plafon kredit, suku bunga kredit, dan premi kredit berisiko.
Penyebab Perlambatan Pertumbuhan Kredit
Perlambatan pertumbuhan kredit perbankan pada tahun 2025 tidak lepas dari beberapa faktor. Salah satunya adalah kebijakan moneter yang lebih berhati-hati untuk menjaga stabilitas ekonomi. Selain itu, ketidakpastian global dan fluktuasi suku bunga turut memengaruhi permintaan dan penawaran kredit.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa aspek risiko dalam penyaluran kredit menjadi perhatian utama perbankan. Meski demikian, optimisme terhadap prospek ekonomi domestik tetap memberikan harapan bagi sektor perbankan untuk mendukung pertumbuhan kredit di tahun mendatang.
Survei Perbankan: Gambaran Kinerja Sektor Perbankan
Survei Perbankan yang dilakukan BI secara triwulanan sejak tahun 1999 menjadi salah satu alat penting untuk memantau dinamika sektor perbankan nasional. Pada triwulan IV-2024, survei ini melibatkan lebih dari 40 bank umum yang mewakili sekitar 80% total aset perbankan nasional.
Data yang dikumpulkan pada Desember 2024 mencakup kebijakan penyaluran kredit, pendanaan, dan penentuan suku bunga.
Laporan ini memberikan gambaran awal mengenai potensi pertumbuhan kredit di tahun mendatang, yang menjadi acuan bagi pelaku industri perbankan, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya dalam merancang strategi keuangan dan kebijakan.
Meskipun proyeksi pertumbuhan kredit perbankan tahun 2025 lebih rendah dari target BI, sektor perbankan tetap menunjukkan optimisme. Dukungan dari prospek ekonomi yang positif dan kebijakan yang terjaga menjadi faktor pendorong utama. Namun, tantangan dalam bentuk risiko penyaluran kredit dan kebijakan yang lebih ketat perlu diatasi untuk mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi di masa depan.