JAKARTA, BursaNusantara.com – Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato yang penuh semangat pada peringatan 80 tahun Hari Kemenangan atas Nazi, yang diperingati secara megah di Lapangan Merah, Moskow, Jumat (9/5/2025).
Parade militer yang menjadi sorotan dunia ini dihadiri oleh sejumlah pemimpin negara sekutu Rusia, termasuk Presiden China Xi Jinping.
Putin membuka pidatonya dengan menyampaikan rasa hormat yang mendalam kepada rakyat Rusia, para veteran perang, serta seluruh elemen militer yang telah berjuang dalam Perang Dunia II.
Ia mengungkapkan bahwa Hari Kemenangan bukan hanya simbol sejarah, tetapi juga warisan yang hidup dalam setiap keluarga Rusia.
Hari tersebut tidak hanya diingat sebagai hari kemenangan, tetapi juga sebagai hari untuk merayakan kebebasan yang diperoleh dengan darah dan pengorbanan.
Baca Juga: BTN Awards 2025: Menghargai Inovasi Perumahan Nusantara
Perang Dunia II dan Ancaman Distorsi Sejarah
Putin dalam pidatonya menekankan pentingnya menjaga integritas sejarah Perang Dunia II. Ia mengutuk segala bentuk distorsi atau pemutarbalikan fakta sejarah yang berusaha untuk mengubah narasi tentang peran Rusia dalam mengalahkan Nazisme.
Dalam pernyataannya, Putin secara tegas menolak upaya untuk membenarkan para pelaku kekejaman perang dan memfitnah pahlawan yang telah mengorbankan jiwa mereka demi kemenangan.
Menurutnya, Rusia akan selalu berdiri teguh sebagai benteng terakhir melawan Nazisme, Russophobia, dan anti-Semitisme, serta segala bentuk kekerasan yang dilakukan oleh para pejuang ideologi agresif dan destruktif.
Baca Juga: Trump dan Putin Siap Bertemu, Bisakah Ini Akhiri Konflik Ukraina?
Ia menyerukan kepada seluruh bangsa Rusia untuk tidak membiarkan siapa pun merusak kenangan dan kehormatan para prajurit Tentara Merah yang telah berjuang untuk kebebasan umat manusia.
“Kebenaran dan keadilan ada di pihak kita,” ujar Putin dengan tegas, disambut oleh sorakan dari para peserta parade. Ia menambahkan bahwa seluruh masyarakat Rusia mendukung para peserta dalam operasi militer khusus yang sedang berlangsung, dan bahwa mereka bangga dengan keberanian dan tekad baja yang telah ditunjukkan oleh para prajurit di medan perang.
Menghargai Pengorbanan Besar Uni Soviet
Putin melanjutkan pidatonya dengan mengenang pertempuran besar yang menentukan dalam sejarah Perang Dunia II. Ia menekankan bahwa Uni Soviet menanggung beban serangan musuh yang paling biadab dan tak kenal ampun, yang mengakibatkan jutaan korban jiwa.
Baca Juga: Serangan Udara Terbesar: 267 Drone dan 3 Rudal Balistik Rusia
Ia menyoroti keberanian tak tergoyahkan para prajurit Soviet yang berdiri teguh di setiap bukit, jembatan, dan garis pertahanan, meski menghadapi ancaman yang sangat besar dari pasukan Nazi Jerman.
Peran vital dalam kemenangan Rusia juga diberikan kepada kota-kota yang menjadi simbol ketangguhan selama masa perang, seperti Moskow, Stalingrad, Kursk, dan Sungai Dnieper.
Putin juga menyebutkan bagaimana Leningrad yang terkepung, serta perlawanan gigih di Odessa, Sevastopol, Murmansk, Tula, dan Smolensk menunjukkan keberanian luar biasa.
Selain itu, Putin juga memberi penghormatan kepada masyarakat Asia Tengah dan Kaukasus Selatan yang berperan besar dalam mendukung garis depan. Dari wilayah-wilayah tersebut, pengiriman logistik, rumah sakit, dan tempat perlindungan bagi pengungsi, sangat membantu perjuangan Uni Soviet.
Baca Juga: Trump Janjikan Pengumuman yang ‘Mengguncang Dunia’
Penghormatan Bagi Veteran Perang
Putin dalam pidatonya mengungkapkan rasa hormat yang mendalam kepada setiap veteran Perang Patriotik Raya.
Ia menundukkan kepala untuk mengenang mereka yang telah mengorbankan nyawa demi Kemenangan. Sebagai bentuk penghormatan, Putin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada para pahlawan yang telah mengorbankan segala-galanya untuk tanah air mereka.
“Veteran kami adalah harta yang tak ternilai. Mereka adalah teladan cinta terhadap tanah air dan semangat juang yang tidak akan pernah pudar,” ungkapnya dengan penuh penghayatan.
Baca Juga: Google PHK 200 Karyawan, Fokus ke AI dan Efisiensi
Setiap peringatan Hari Kemenangan, kata Putin, adalah momen untuk memperbarui komitmen bangsa Rusia dalam menghormati jasa mereka yang telah gugur dalam pertempuran.
Menghargai Peran Sekutu dalam Kemenangan Global
Meski menekankan pentingnya kontribusi Uni Soviet, Putin tidak lupa memberikan penghargaan tinggi terhadap negara-negara Sekutu yang turut berjuang melawan Nazi.
Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada negara-negara yang membuka Front Kedua di Eropa, yang mempercepat jatuhnya Nazi Jerman dan Jepang yang militeristik.
“Jutaan orang dari berbagai penjuru dunia terlibat dalam Perang Dunia II, dan kita tidak akan pernah melupakan pengorbanan mereka.
Kami sangat menghargai kontribusi yang diberikan oleh pasukan Sekutu, anggota perlawanan, dan semua orang yang berjuang demi dunia yang damai,” ujar Putin.
Ia juga menyebutkan dengan bangga peran Tiongkok dan para pejuang pemberani dari negara-negara lain yang memberikan kontribusi besar bagi kemenangan global.
Pewarisan Semangat Kemenangan
Putin menekankan bahwa hari ini, bangsa Rusia tidak hanya merayakan kemenangan, tetapi juga merayakan semangat yang telah diwariskan oleh generasi sebelumnya.
Semangat tersebut adalah semangat persatuan, keberanian, dan komitmen untuk menjaga nilai-nilai humanisme dan keadilan.
“Tradisi ini akan diteruskan kepada generasi mendatang. Kami akan mengajarkan kepada anak-anak kita tentang nilai-nilai ini, untuk memastikan bahwa semangat ini tidak akan pernah luntur, baik dalam pertempuran maupun dalam kehidupan damai,” katanya dengan penuh keyakinan.
Putin menutup pidatonya dengan seruan penuh semangat:
“Kemuliaan bagi bangsa yang menang! Selamat Hari Kemenangan! Huraa!”
Sorakan peserta parade menggema di Lapangan Merah, menandakan betapa pentingnya momen ini bagi rakyat Rusia.
Peringatan 80 tahun kemenangan ini bukan hanya untuk mengenang sejarah, tetapi juga untuk memperkuat tekad Rusia dalam menghadapi tantangan global yang terus berkembang.
Dengan semangat yang terus menyala, Rusia berkomitmen untuk mempertahankan kebesaran dan kemakmurannya, serta melanjutkan warisan kemenangan bagi generasi yang akan datang.
Silakan masuk untuk bergabung dalam diskusi