Geser kebawah untuk baca artikel
BisnisHeadlineProperti

PIK 2 Serap 200 Ribu Tenaga Kerja, Setor Pajak Rp 50 Triliun

×

PIK 2 Serap 200 Ribu Tenaga Kerja, Setor Pajak Rp 50 Triliun

Sebarkan artikel ini
pik 2 serap 200 ribu tenaga kerja, setor pajak rp 50 triliun kompres
Proyek PIK 2 oleh Agung Sedayu Group mencatat kontribusi pajak Rp 50 triliun dan menyerap 200 ribu tenaga kerja, mendongkrak ekonomi daerah dan nasional.

JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – Pembangunan kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) oleh Agung Sedayu Group (ASG) menjadi sorotan publik karena dampak ekonominya yang luar biasa.

Presiden Direktur ASG, Nono Sampono, mengungkapkan bahwa selama proses pembangunan, kontribusi pajak ASG kepada negara telah mencapai Rp 50 triliun. Hal ini mencakup pajak yang disetorkan baik di tingkat daerah maupun pusat.

“Ini fakta, dari aspek ekonomi secara keseluruhan tercatat bahwa pajak yang diberikan oleh ASG kurang lebih sudah mendekati Rp 50 triliun. Baik yang diterima di daerah sampai pusat,” ujar Nono dalam sebuah podcast di Lider Channel TV bertajuk “Pagar Laut Oleh Siapa untuk Siapa”, Minggu, 26 Januari 2025.

Selain kontribusi perpajakan yang besar, pembangunan PIK 2 juga menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 200 ribu tenaga kerja. Angka ini tidak hanya mencerminkan skala proyek yang masif, tetapi juga dampak positifnya terhadap pengentasan pengangguran di Indonesia.

Menurut Nono, proyek ini membawa manfaat langsung bagi masyarakat, terutama mereka yang berada di sekitar kawasan pembangunan.

“Dari seluruh pembangunan PIK 2, kami telah menyerap kurang lebih 200 ribu tenaga kerja. Ini menjadi salah satu bentuk kontribusi kami terhadap pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.

Dampak Ekonomi dan Sosial

Kabupaten Tangerang, yang menjadi lokasi utama pembangunan PIK 2, kini memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) tertinggi di antara seluruh kabupaten dan kota di Indonesia.

Hal ini menunjukkan betapa besar kontribusi ekonomi yang dihasilkan dari proyek ini. Selain itu, ASG juga menaruh perhatian pada tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dengan berbagai program yang ditujukan bagi masyarakat terdampak langsung.

Program-program CSR ASG meliputi pembangunan jalan desa, bedah rumah, pembangunan dan renovasi rumah ibadah, serta pembangunan sekolah. Bahkan, ASG juga mendirikan perguruan tinggi dari nol hingga memberikan beasiswa bagi anak-anak nelayan yang membutuhkan.

“Kami tidak pernah absen dalam tanggung jawab sosial kepada masyarakat. Mulai dari pembangunan infrastruktur desa, bedah rumah, hingga pendidikan untuk anak-anak nelayan. Itu semua kami lakukan,” jelas Nono.

Tantangan dan Kendala

Meski membawa dampak ekonomi yang signifikan, Nono mengakui bahwa pembangunan PIK 2 tidak luput dari tantangan. Beberapa kendala utama yang dihadapi mencakup masalah perizinan dan pembelian lahan.

“Ada yang bisa kita selesaikan, ada juga yang harus melalui pengadilan dan ada yang belum bisa dilakukan. Itu pasti ada,” ungkap Nono. Namun demikian, ia memastikan bahwa pihaknya terus berupaya menyelesaikan segala permasalahan tersebut demi kelancaran pembangunan.

Proyek PIK 2 tidak hanya menjadi ikon pembangunan infrastruktur di Indonesia, tetapi juga contoh nyata bagaimana sebuah proyek besar dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.

Dengan kontribusi pajak yang mencapai Rp 50 triliun, penyediaan lapangan kerja bagi 200 ribu orang, dan berbagai program sosial yang bermanfaat, PIK 2 menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur yang baik dapat memberikan dampak luas bagi masyarakat dan negara.

Ikuti media sosial kami untuk update terbaru