JAKARTA, BursaNusantara.com – Keputusan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto untuk menghadiri Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg di Rusia, dan bertemu langsung dengan Presiden Vladimir Putin, menuai sorotan dari media asing, termasuk South China Morning Post.
Perjalanan ke Moskow itu dijadwalkan berlangsung pada 18 hingga 20 Juni 2026 atas undangan resmi dari Putin. Kunjungan ini akan difokuskan pada pembicaraan bilateral dan kerja sama ekonomi strategis antara Indonesia dan Rusia.
Sorotan Media China terhadap Prioritas Diplomasi Prabowo
Media China menilai keputusan Prabowo sebagai sinyal penting terhadap arah geopolitik Indonesia di bawah pemerintahannya.
South China Morning Post menulis bahwa pilihan Prabowo menimbulkan pernyataan besar soal strategi luar negeri Jakarta di bawah eks jenderal berusia 73 tahun itu.
Keputusan ini dianggap simbolik karena bertepatan dengan undangan KTT G7 yang dikeluarkan oleh Perdana Menteri Kanada Mark Carney.
Namun Prabowo memilih untuk tidak hadir di forum negara-negara maju tersebut demi menghadiri pertemuan dengan Putin.
Diplomasi Bebas Aktif Jadi Dasar Keputusan
Kementerian Luar Negeri RI menegaskan bahwa perjalanan Prabowo ke Rusia telah direncanakan jauh sebelum undangan G7 diterima.
Hal itu sejalan dengan prinsip politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan tidak berpihak.
Media China pun menyebut bahwa keputusan ini tidak lepas dari kebijakan jangka panjang Indonesia dalam meredam ketegangan global melalui diversifikasi mitra internasional.
Langkah ini juga mencerminkan keinginan Indonesia untuk menjaga keseimbangan hubungan dengan kekuatan besar dunia tanpa bergantung pada satu blok saja.
Kemungkinan Partisipasi G7 Masih Terbuka
Hingga saat ini, belum ada kepastian apakah Prabowo akan hadir secara virtual dalam KTT G7 atau hanya mengirimkan delegasi.
Namun demikian, diplomasi Indonesia tetap terbuka dan berusaha menjalin hubungan baik dengan seluruh negara, baik Timur maupun Barat.
Kunjungan ini juga menunjukkan sinyal bahwa pemerintahan Prabowo fokus pada penguatan kerja sama ekonomi kawasan Eropa Timur sebagai bagian dari strategi jangka panjangnya.
Lawatan ke AS dan China, Kini ke Rusia
Sejak resmi menjabat sebagai Presiden RI pada Oktober 2024, Prabowo telah melakukan kunjungan kenegaraan ke sejumlah negara besar.
Di antaranya ke Amerika Serikat untuk bertemu Presiden Donald Trump dan ke Tiongkok bertemu Presiden Xi Jinping.
Kunjungan ke Rusia melengkapi pendekatan diplomatik trilateral Indonesia terhadap kekuatan global utama.
Dengan langkah ini, Prabowo dinilai terus menjaga keseimbangan diplomasi strategis sekaligus memperluas peluang kerja sama ekonomi lintas kawasan.