Geser kebawah untuk baca artikel
Aksi KorporasiPasar

PTBA Raup Laba Rp 391 Miliar Meski Harga Batubara Turun

×

PTBA Raup Laba Rp 391 Miliar Meski Harga Batubara Turun

Sebarkan artikel ini
PTBA Raup Laba Rp 391 Miliar Meski Harga Batubara Turun
PT Bukit Asam (PTBA) catat laba Rp 391,48 miliar di kuartal I-2025, ditopang penjualan batubara 10,28 juta ton meski harga global melemah.

JAKARTA, BursaNusantara.com – PT Bukit Asam Tbk (PTBA), sebagai bagian dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID, menunjukkan ketahanan kinerja di tengah tantangan pasar global.

Pada kuartal I-2025, PTBA sukses mencatatkan pendapatan sebesar Rp 9,96 triliun dengan laba bersih yang mencapai Rp 391,48 miliar.

Sponsor
Sponsor

Laba tersebut diraih seiring capaian EBITDA perusahaan yang mencapai Rp 1,05 triliun, mencerminkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan operasional di tengah gejolak harga komoditas.

Baca Juga: 60% Penduduk RI Masuk Miskin Versi Bank Dunia, Ini Kata BPS

Penjualan Batubara Tumbuh Meski Harga Global Tertekan

Penjualan batubara menjadi motor utama pencapaian kinerja PTBA. Selama Januari hingga Maret 2025, total volume penjualan batubara mencapai 10,28 juta ton, tumbuh 7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Penjualan ekspor mencatatkan kenaikan signifikan hingga 34% secara tahunan dengan volume mencapai 5,09 juta ton. Sementara itu, pasar domestik tetap mendominasi dengan volume penjualan sebesar 5,19 juta ton.

Tak hanya itu, realisasi angkutan batubara PTBA juga meningkat 12% menjadi 9,41 juta ton, menegaskan keberhasilan strategi logistik perusahaan dalam mendukung kinerja distribusi.

Baca Juga: China Longgarkan Tarif Produk AS Lewat Daftar Putih Rahasia

Harga Batubara Melemah, PTBA Tetap Solid

Tantangan terbesar yang dihadapi PTBA pada periode ini adalah penurunan harga batubara global. Rata-rata harga batubara acuan ICI-3 turun 12% menjadi US$ 69,37 per ton dari sebelumnya US$ 78,86 per ton. Penurunan yang lebih tajam tercatat pada indeks Newcastle yang turun 17% menjadi US$ 104,56 per ton.

Di sisi lain, biaya operasional turut meningkat seiring kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar 10% YoY menjadi Rp 15.127 per liter.

Konsumsi BBM juga mengalami peningkatan akibat naiknya volume produksi dan jarak distribusi.

Baca Juga: Pendapatan PT Bukit Asam Melonjak 11,1%, Laba Terkoreksi

Strategi 2025 dan Langkah Adaptif PTBA

Menghadapi kondisi yang dinamis, PTBA menegaskan komitmennya dalam menjaga keberlanjutan operasional melalui efisiensi berkelanjutan.

Perusahaan juga mengarahkan strategi untuk memaksimalkan pasar domestik dan peluang ekspor sebagai langkah jangka panjang menjaga kestabilan finansial.

Dengan perencanaan yang terukur, PTBA menargetkan produksi batubara sepanjang 2025 mencapai 50,05 juta ton, penjualan 50,09 juta ton, dan angkutan sebesar 43,25 juta ton.

Baca Juga: Hasan Nasbi Mundur, Prabowo Masih Pelajari Suratnya

Target ini mencerminkan optimisme perusahaan untuk terus tumbuh meski berada dalam tekanan harga komoditas global.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bursa.Nusantaraofficial.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.