Kekayaan Prajogo Pangestu Melejit, Salip Konglomerat Asia Berkat Lonjakan Saham Energi
JAKARTA, BursaNusantara.com – Kekayaan konglomerat energi Indonesia, Prajogo Pangestu, melonjak drastis hingga menyentuh angka fantastis US$35,3 miliar atau setara Rp575 triliun menurut data terbaru Bloomberg Billionaires Index per 18 Juli 2025.
Pencapaian itu mengantarkannya ke posisi ke-53 orang terkaya di dunia, sekaligus menjadikannya salah satu orang paling berpengaruh di kancah bisnis Asia Tenggara.
Dominasi Barito Group di Pasar Saham
Selama 2025, harta Prajogo melonjak tajam berkat reli saham dari entitas Grup Barito miliknya, dengan lonjakan harian mencapai US$566,1 juta atau sekitar Rp9,22 triliun.
Kekayaannya bertambah US$5,5 miliar hanya dalam setengah tahun terakhir, didorong langsung oleh performa eksplosif dari saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA).
Saham CDIA mengalami ARA (Auto Rejection Atas) selama tujuh hari perdagangan berturut-turut, sejak resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 9 Juli 2025 lalu.
Harganya melonjak hingga Rp975/saham pada 18 Juli, naik 413% dari harga awal.
Di sisi lain, saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang juga berada di bawah kendali Prajogo, telah melesat 150% ke level Rp2.300/saham sepanjang tahun ini.
Lonjakan saham ini berperan penting terhadap kenaikan nilai kekayaan pria kelahiran Kalimantan tersebut.
Tak Cuma Kaya, Tapi Juga Strategis
Prajogo menggenggam langsung 71,36% saham BRPT, menjadikannya pemilik dominan dari perusahaan yang bergerak di bidang energi panas bumi ini.
Ia juga memegang 84,97% saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan 5,03% saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), dua perusahaan energi dan petrokimia andalan dalam Grup Barito.
Perusahaannya lainnya, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), menjadi pionir energi hijau yang menopang posisinya di peta transisi energi nasional dan global.
Dengan struktur kepemilikan yang padat dan menyebar di sektor strategis, kekayaan Prajogo bukan sekadar angka, tapi juga representasi dari dominasi jaringan bisnisnya.
Menyalip Nama Besar dari China dan India
Lompatan kekayaan Prajogo Pangestu tak sekadar membawa nama Indonesia ke jajaran atas peta kekayaan global, tapi juga berhasil melampaui sejumlah taipan senior dari Asia.
Ia kini lebih kaya dibanding He Xiangjian, pendiri Midea Group – raksasa pendingin udara asal Tiongkok dengan kekayaan US$34,4 miliar.
Ia juga mengungguli keluarga Shapoor Mistry dari India, yang mengendalikan konglomerat global Tata Sons dengan nilai kekayaan US$33,9 miliar.
Tata Sons beroperasi di lebih dari 100 negara di enam benua, namun tahun ini nilai kekayaan Mistry justru tertinggal oleh lonjakan grup energi milik Prajogo.
Masuknya Prajogo ke posisi ke-13 orang terkaya Asia menandai pergeseran kekuatan ekonomi dari India dan Tiongkok ke Asia Tenggara.
Ekspansi Diam-Diam Tapi Eksplosif
Tak seperti kebanyakan taipan yang gemar tampil di media, Prajogo dikenal misterius dan jarang bersuara di publik.
Namun di balik layar, ia justru agresif membangun kerajaan bisnis yang terintegrasi dari hulu ke hilir di sektor energi, petrokimia, dan sumber daya alam.
Dengan pendekatan investasi jangka panjang dan kontrol strategis terhadap perusahaan-perusahaannya, nilai saham yang dikendalikannya meningkat stabil dan konsisten.
Hal itu menjadikannya salah satu figur paling kuat di pasar modal Indonesia, sekaligus simbol kebangkitan kapitalisme domestik berbasis sumber daya energi.
Taipan Lokal, Pengaruh Global
Meski belum mencapai level Mukesh Ambani (US$107 miliar) atau Gautam Adani (US$85,3 miliar), dominasi Prajogo di kawasan ASEAN mulai terasa nyata.
Ia kini hanya terpaut tipis dari para taipan teknologi dan properti asal China seperti William Ding, Jack Ma, dan Zhang Yiming.
Posisinya sebagai figur utama di sektor energi terbarukan dan petrokimia dalam negeri, menjadikan Grup Barito semakin dilirik oleh investor institusional global.
Kehadiran saham-saham grup seperti BRPT, TPIA, BREN, dan CUAN di portofolio asing menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap manajemen bisnis Prajogo terus meningkat.
Bloomberg juga menyoroti bahwa portofolio Prajogo didominasi saham-saham yang performanya sangat responsif terhadap isu global seperti transisi energi dan hilirisasi.
Data 20 Orang Terkaya Asia per 18 Juli 2025
Peringkat | Nama | Negara | Kekayaan (US$) |
---|---|---|---|
1 | Mukesh Ambani | India | 107 miliar |
2 | Gautam Adani | India | 85,3 miliar |
3 | Zhong Shanshan | China | 62,7 miliar |
4 | Zhang Yiming | China | 59,6 miliar |
5 | Ma Huateng | China | 57,5 miliar |
6 | Lei Jun | China | 46,3 miliar |
7 | Tadashi Yanai | Jepang | 46,3 miliar |
8 | William Ding | China | 42,2 miliar |
9 | Jack Ma | China | 40,5 miliar |
10 | Zeng Yuqun | Hong Kong | 40,1 miliar |
11 | Colin Huang | China | 38,1 miliar |
12 | Shiv Nadar | India | 36,7 miliar |
13 | Prajogo Pangestu | Indonesia | 35,3 miliar |
14 | He Xiangjian | China | 34,4 miliar |
15 | Shapoor Mistry & Keluarga | India | 33,9 miliar |
16 | Li Ka-shing | Hong Kong | 33,5 miliar |
17 | Savitri Jindal | India | 32,5 miliar |
18 | Zhang Bo & Keluarga | China | 28,8 miliar |
19 | Sunil Mittal & Keluarga | India | 28,7 miliar |
20 | Azim Premji | India | 28,2 miliar |
Apakah Ini Baru Permulaan?
Kinerja luar biasa saham-saham Grup Barito telah menjadikan Prajogo Pangestu sebagai figur penting baru dalam lanskap kekayaan Asia.
Ia bukan miliarder digital, bukan pula pewaris kerajaan bisnis, tapi pengusaha energi yang membangun kekayaannya dari nol.
Dunia tengah berubah, dan kekuatan baru muncul dari sektor yang selama ini dianggap tradisional.
Prajogo membuktikan bahwa strategi fokus, transisi hijau, dan sentimen pasar bisa menggeser dominasi digital.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.