JAKARTA, Bursa Nusantara Official – Sektor pertambangan logam, khususnya emas dan nikel, menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan EBITDA rata-rata 5% secara kuartalan (qoq) dan 44,5% secara tahunan (yoy) pada kuartal III-2024. Emiten terkemuka seperti Trimegah Bangun Persada (NCKL), Aneka Tambang (ANTM), Bumi Resources Minerals (BRMS), Amman Mineral (AMMN), dan Merdeka Copper Gold (MDKA) menjadi sorotan utama dalam rekomendasi investasi.
Faktor Pendorong Kinerja Emiten Logam
Pertumbuhan EBITDA emiten logam didorong oleh penurunan biaya tunai dan peningkatan harga emas. Menurut riset Samuel Sekuritas yang disusun oleh analis Farras Farhan, harga emas yang tetap kuat menjadi daya tarik utama.
“Harga emas diperkirakan akan terus menguat, didukung oleh pembelian berkelanjutan dari bank sentral, termasuk Polandia, yang menambah cadangan sebanyak 42 ton. Kami memprediksi harga emas pada 2025 rata-rata mencapai US$ 2.550/oz, meningkat 6,3% yoy,” jelas Farras.
Permintaan emas sebagai aset safe haven diperkirakan meningkat seiring ketidakpastian ekonomi global dan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).
Untuk komoditas nikel, Samuel Sekuritas memproyeksikan dukungan harga pada kuartal IV-2024, menyusul pengesahan izin pertambangan di Indonesia yang sebelumnya tertunda.
Rekomendasi Saham Emas dan Nikel
Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi netral untuk sektor logam secara keseluruhan. Namun, saham-saham terkait emas mendapatkan perhatian lebih karena dinilai mampu menghadapi ketidakpastian ekonomi.
Berikut adalah rekomendasi saham dari Samuel Sekuritas beserta target harganya:
1. Bumi Resources Minerals (BRMS)
- Rekomendasi: Buy
- Target Harga: Rp 500
BRMS menjadi pilihan utama karena leverage harga emas yang kuat, keuangan yang solid, serta ekspansi besar-besaran, termasuk proyek pabrik baru dan penambangan bawah tanah yang dijadwalkan selesai pada 2027.
2. Trimegah Bangun Persada (NCKL)
- Rekomendasi: Buy
- Target Harga: Rp 1.200
NCKL dijagokan berkat pertumbuhan RKEF (Rotary Kiln-Electric Furnace) yang strategis dan biaya tunai terendah di industri.
3. Aneka Tambang (ANTM)
- Rekomendasi: Buy
- Target Harga: Rp 1.800
Sebagai pemain besar di sektor nikel dan emas, ANTM diuntungkan oleh stabilitas harga komoditas dan biaya produksi yang kompetitif.
4. Amman Mineral (AMMN)
- Rekomendasi: Buy
- Target Harga: Rp 12.000
AMMN menunjukkan potensi besar dengan proyek pengembangan tambang emas dan tembaga yang berkelanjutan.
5. Merdeka Copper Gold (MDKA)
- Rekomendasi: Buy
- Target Harga: Rp 3.300
MDKA dinilai memiliki prospek cerah, didukung oleh ekspansi kapasitas produksi di sektor emas dan tembaga.
Rekomendasi Sell untuk Emiten Tertentu
Meski sejumlah emiten logam mendapat rekomendasi positif, Samuel Sekuritas memberikan rekomendasi sell untuk dua emiten berikut:
1. Harum Energy (HRUM)
- Rekomendasi: Sell
- Target Harga: Rp 1.100
Kinerja HRUM dinilai kurang menarik dibandingkan pemain lain di sektor logam dan energi.
2. Vale Indonesia (INCO)
- Rekomendasi: Sell
- Target Harga: Rp 3.400
Meskipun memiliki basis aset yang besar, INCO menghadapi tantangan dalam mempertahankan pertumbuhan laba bersih dan efisiensi biaya.
Pandangan Samuel Sekuritas untuk 2025
Sektor logam, terutama emas, diperkirakan tetap stabil hingga 2025 berkat dukungan dari permintaan global dan kebijakan moneter. Sementara itu, sektor nikel diproyeksikan menghadapi volatilitas yang lebih tinggi, meskipun peluang untuk pemulihan tetap terbuka.
Investor disarankan mencermati emiten dengan fundamental kuat dan strategi ekspansi jangka panjang. Kombinasi antara potensi kenaikan harga logam dan stabilitas operasional membuat saham-saham unggulan seperti BRMS dan NCKL menjadi pilihan menarik.