Jakarta, Bursa Nusantara Official – Nvidia, perusahaan teknologi terkemuka asal Amerika Serikat, bersama pemerintah Vietnam resmi sepakat mendirikan pusat penelitian dan pengembangan kecerdasan buatan (AI) serta pusat data di negara tersebut. Kesepakatan bersejarah ini ditandatangani pada Kamis (5/11/2024) di Hanoi, dengan dihadiri oleh CEO Nvidia Jensen Huang dan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh.
Langkah ini menjadikan Vietnam sebagai salah satu pusat penting pengembangan teknologi AI di Asia Tenggara. Meski demikian, nilai investasi yang akan dikeluarkan untuk proyek ini belum diungkapkan kepada publik.
Pusat Penelitian AI untuk Inovasi Global
Pusat penelitian dan pengembangan Nvidia di Vietnam dirancang untuk mempercepat inovasi di bidang AI. Nvidia akan memanfaatkan keunggulan sumber daya insinyur STEM di Vietnam yang kuat dan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemimpin industri, startup, lembaga pemerintah, hingga universitas dan mahasiswa.
“Kami sangat senang dapat membuka pusat riset dan pengembangan Nvidia untuk mempercepat perjalanan AI di Vietnam,” ujar Jensen Huang. “Dengan keahlian kami dalam pengembangan AI, kami akan bermitra dengan ekosistem yang dinamis dari para peneliti, perusahaan rintisan, dan organisasi perusahaan untuk membangun AI yang luar biasa di sini, di Vietnam.”
Langkah ini sekaligus mencerminkan komitmen Nvidia untuk mengembangkan teknologi masa depan secara global dengan menggandeng mitra strategis di kawasan Asia Tenggara.
Akuisisi VinBrain dan Dukungan Infrastruktur Digital
Sebagai bagian dari ekspansinya di Vietnam, Nvidia mengumumkan telah mengakuisisi VinBrain, sebuah startup kesehatan yang merupakan bagian dari konglomerat Vingroup. Akuisisi ini diharapkan memperluas portofolio Nvidia dalam bidang AI untuk layanan kesehatan. Namun, nilai transaksi akuisisi tersebut tidak diungkapkan.
Dalam kunjungannya ke Hanoi tahun lalu, Huang menegaskan keinginannya untuk memperluas kerja sama dengan perusahaan-perusahaan teknologi Vietnam. Dia juga menyatakan dukungannya terhadap inisiatif pelatihan talenta lokal untuk mempercepat pengembangan AI dan infrastruktur digital di Vietnam.
AI untuk Mendorong Energi Bersih
Dalam sambutannya, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh mengungkapkan optimisme terhadap peran AI dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. “Kami tidak hanya ingin menaklukkan AI, tetapi juga ruang angkasa dan lautan,” kata Chinh. “AI akan mengubah matahari, angin, dan ombak menjadi energi bersih bagi kita.”
Komitmen Vietnam terhadap energi bersih didukung oleh kemajuan teknologi yang berkelanjutan. Pada April lalu, perusahaan teknologi lokal FPT mengumumkan rencana pembangunan pabrik AI senilai USD 200 juta (setara Rp 3,17 triliun) dengan menggunakan cip grafis dan perangkat lunak buatan Nvidia. Langkah ini mempertegas posisi Vietnam sebagai salah satu pemain kunci dalam revolusi teknologi di kawasan.
Vietnam sebagai Pusat AI Baru di Asia Tenggara
Dengan pendirian pusat AI oleh Nvidia, Vietnam semakin memperkokoh posisinya sebagai destinasi utama investasi teknologi. Ekosistem teknologi yang berkembang, dukungan pemerintah, dan keberadaan talenta muda berbakat menjadikan negara ini sebagai mitra ideal bagi perusahaan teknologi global.
“Vietnam memiliki potensi luar biasa di bidang teknologi,” ujar Huang. “Kami berharap langkah ini menjadi awal dari perjalanan panjang untuk membangun masa depan teknologi yang lebih baik bersama-sama.”
Keputusan Nvidia untuk membangun pusat penelitian AI di Vietnam, bukan di negara lain seperti Indonesia, menggarisbawahi pentingnya dukungan lokal dalam menciptakan ekosistem teknologi yang kondusif. Dengan fokus pada inovasi dan kolaborasi, Vietnam siap menjadi salah satu kekuatan besar dalam pengembangan teknologi global.