BPS Tunda Pengumuman Ekspor-Impor April 2025
JAKARTA, BursaNusantara.com – Badan Pusat Statistik (BPS) membatalkan agenda konferensi pers yang sedianya digelar hari ini, Rabu (15/5), untuk mengumumkan perkembangan ekspor dan impor atau neraca perdagangan bulan April 2025.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari penyesuaian jadwal rilis data agar hanya menampilkan angka tetap, bukan sementara.
Penundaan Tak Terkait Tarif Resiprokal AS
Pelaksana tugas Biro Humas dan Hukum BPS, Melly Merlianasari, menegaskan bahwa penundaan rilis data tersebut tidak berkaitan dengan masa tunggu 90 hari dalam proses negosiasi kebijakan tarif resiprokal oleh Amerika Serikat.
Seperti diketahui, Indonesia saat ini dikenai tarif impor sebesar 32% oleh AS.
“Kalau hubungannya tidak ada (dengan proses negosiasi), karena BPS memotret kondisi terkini dan apa adanya. Mohon maaf bila pengumuman cukup mendadak,” kata Melly kepada Kontan, Rabu (15/5).
Fokus pada Kualitas dan Angka Tetap
Menurut Melly, keputusan menggabungkan rilis data ekspor-impor April 2025 dengan data inflasi pada 2 Juni 2025 bertujuan menghadirkan informasi yang berkualitas dan tidak lagi menggunakan estimasi sementara.
Ia menyebut, selama ini pengguna data sering kali menggunakan angka sementara sebagai acuan utama, padahal sifatnya belum final.
Karena itu, BPS mulai bulan ini hanya akan merilis angka tetap setiap awal bulan demi mencegah salah persepsi dan meningkatkan akurasi pemanfaatan data.
Serempakkan Rilis Nasional dan Provinsi
Selain menjamin keakuratan, BPS juga mempertimbangkan aspek sinkronisasi waktu. Sekitar 30 provinsi di Indonesia selama ini sudah merilis data ekspor-impor pada awal bulan.
Dengan menyesuaikan jadwal nasional, data yang dirilis bisa serempak antara pusat dan daerah.
“Dengan demikian, pengguna data langsung memperoleh angka tetap kinerja ekspor dan impor nasional dan provinsi dalam waktu bersamaan untuk dimanfaatkan lebih lanjut,” ujar Melly.
Langkah ini dinilai akan mempermudah pemangku kepentingan dalam membuat analisis serta kebijakan berbasis data final yang lebih representatif.
Silakan masuk untuk bergabung dalam diskusi