IKLAN
Minggu, Juli 13, 2025
  • Kebijakan & Privasi
  • Ketentuan Layanan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Masuk
  • Daftar
Bursa Nusantara
  • Pasar
    • Aksi Korporasi
    • Saham
    • Kripto
    • Obligasi
    • Reksadana
    • Komoditas
  • Keuangan
    • Bank
    • Asuransi
    • Multifinance
    • Fintech
    • Lainnya
  • Bisnis
    • Perdagangan & Industri
    • Energi
    • Infrastruktur
    • Properti
    • Telekomunikasi
    • Agrobisnis
    • Otomotif
    • E-Commerce
    • UMKM
  • Ekonomi Makro
  • Nasional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
    • Seni & Hiburan
    • Gadget
    • Kesehatan
    • Game
    • Olahraga
    • Pendidikan
  • Investory
No Result
Lihat Semua Hasil
Bursa Nusantara
  • Pasar
    • Aksi Korporasi
    • Saham
    • Kripto
    • Obligasi
    • Reksadana
    • Komoditas
  • Keuangan
    • Bank
    • Asuransi
    • Multifinance
    • Fintech
    • Lainnya
  • Bisnis
    • Perdagangan & Industri
    • Energi
    • Infrastruktur
    • Properti
    • Telekomunikasi
    • Agrobisnis
    • Otomotif
    • E-Commerce
    • UMKM
  • Ekonomi Makro
  • Nasional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
    • Seni & Hiburan
    • Gadget
    • Kesehatan
    • Game
    • Olahraga
    • Pendidikan
  • Investory
  • Masuk
  • Daftar
No Result
Lihat Semua Hasil
Bursa Nusantara
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Pasar
  • Keuangan
  • Bisnis
  • Ekonomi Makro
  • Nasional
  • Internasional
  • Gaya Hidup
  • Investory
IKLAN
Vertikal Iklan Banner
IKLAN

Rupiah Tertekan, Pasar Menanti Data AS dan Respons BI

Tekanan Eksternal Bikin Rupiah Terpuruk, Fokus Beralih ke Inflasi AS

Mohamad AliPenulis: Mohamad Ali
0
0
20 Juni 2025
dalam Komoditas, Pasar
Saham: FX_IDC:USDIDR
Traktir Kopi Penulis
Rupiah Tertekan, Pasar Menanti Data AS dan Respons BI

Rupiah tertekan sepekan terakhir meski sempat menguat tipis Jumat (20/6). Investor waspadai data inflasi PCE AS dan potensi intervensi BI.

IKLAN
Bagikan di FacebookBagikan di XBagikan ke Linkedin

JAKARTA, BursaNusantara.com – Nilai tukar rupiah gagal menunjukkan daya tahan terhadap dominasi dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang pekan ini.

Baca Juga

Trump Ancam Perang Dagang Baru, Eropa dan Meksiko Disasar

RI Dikenai Tarif 32%, Kemenperin Siapkan Negosiasi dengan AS

Pergerakan rupiah terus menunjukkan fluktuasi di tengah tekanan global yang belum mereda.

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), Jumat (20/6), rupiah ditutup di level Rp 16.399 per dolar AS.

Angka tersebut mencerminkan pelemahan sebesar 0,13% dibandingkan penutupan sehari sebelumnya.

IKLAN

Dalam skala mingguan, rupiah mengalami depresiasi 0,65% terhadap dolar AS menurut acuan Jisdor.

Sementara itu, data pasar spot Bloomberg menunjukkan hasil berbeda meski tetap bernada lemah.

Pada hari yang sama, rupiah tercatat menguat tipis 0,06% menjadi Rp 16.396 per dolar AS.

Namun jika ditarik ke belakang dalam sepekan, posisi rupiah tetap menunjukkan penurunan sebesar 0,54%.

IKLAN

Dolar AS Masih Tangguh karena Sinyal Hawkish The Fed

Pelemahan rupiah secara mingguan dipicu oleh dominasi dolar AS yang makin solid di pasar global.

Kuatnya dolar AS muncul setelah bank sentral AS, The Federal Reserve, mempertahankan nada hawkish dalam pertemuan terbarunya.

Nanang Wahyudin, Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, menilai sikap The Fed menjadi faktor utama tekanan terhadap mata uang emerging market.

“The Fed memilih untuk bersikap berhati-hati dan tetap mempertahankan suku bunga, membuat yield obligasi AS naik,” kata Nanang, Jumat (20/6).

IKLAN

Kondisi ini mendorong investor global untuk menarik dana dari negara berkembang, termasuk Indonesia.

Pupusnya harapan pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat turut memperparah tekanan terhadap rupiah.

Yield obligasi AS yang tinggi membuat aset di negara maju terlihat lebih menarik dan aman.

Alhasil, terjadi perpindahan portofolio dari pasar berkembang ke negara-negara dengan return lebih pasti.

Risk-Off Meningkat, Aset Safe Haven Diminati

Selain faktor kebijakan The Fed, sentimen pasar global saat ini didominasi oleh kecenderungan risk-off.

Ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah kembali membayangi dan memperkuat ketidakpastian.

Investor global mulai mengalihkan asetnya ke instrumen yang dianggap aman seperti dolar AS dan emas.

Nanang menilai, kondisi ini memperkuat permintaan terhadap safe haven dan menekan mata uang negara berkembang.

Di saat yang sama, tekanan terhadap rupiah juga berasal dari aliran modal asing yang meninggalkan pasar obligasi domestik.

Pelemahan teknikal turut memperparah situasi, menciptakan tekanan ganda di pasar mata uang.

Rupiah dalam kondisi seperti ini sulit menguat secara mandiri tanpa dukungan dari sentimen positif baru.

Nanang menyebut, tanpa momentum pemicu yang kuat, pasar valuta domestik tetap rentan terhadap tekanan eksternal.

Intervensi BI dan Prospek Pekan Depan

Menjelang akhir Juni, perhatian pelaku pasar kini beralih ke sejumlah agenda penting pekan depan.

Data inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE) AS menjadi indikator utama yang diawasi pasar global.

Selain itu, pelaku pasar juga mencermati laporan pertumbuhan ekonomi (GDP) AS serta pidato para pejabat The Fed.

Semua data ini akan membentuk ekspektasi baru terhadap arah kebijakan moneter AS berikutnya.

Dari dalam negeri, stabilitas indeks harga saham gabungan (IHSG) serta pola aliran dana asing akan menjadi kunci.

Nanang memproyeksikan kisaran nilai tukar rupiah masih akan berkutat pada level Rp 16.300 hingga Rp 16.500 per dolar AS dalam sepekan mendatang.

Ia juga menyinggung kemungkinan Bank Indonesia kembali melakukan intervensi untuk menstabilkan pasar.

“BI bisa masuk lewat pasar valas atau obligasi jika volatilitas terlalu tinggi,” ujarnya.

Namun demikian, intervensi BI diprediksi hanya mampu menahan gejolak sesaat, bukan membalikkan tren sepenuhnya.

Dengan posisi fundamental eksternal yang kuat berpihak pada dolar AS, ruang penguatan rupiah tetap terbatas.

Sentimen global masih menjadi penentu utama arah rupiah ke depan, terutama dari sisi inflasi dan suku bunga AS.

Pergerakan rupiah akan semakin sensitif terhadap komentar dan sinyal kebijakan dari bank sentral AS.

Rupiah Masih Terancam Lemah, Investor Diminta Waspada

Melihat dinamika yang berkembang, investor diimbau untuk berhati-hati dalam menyusun strategi keuangan.

Kondisi pasar yang belum stabil membuat potensi volatilitas di pasar valuta dan obligasi tetap tinggi.

Bagi investor lokal, momentum saat ini lebih tepat untuk mengambil pendekatan defensif dan selektif.

Sementara itu, pelaku pasar institusional perlu memantau secara ketat setiap rilis data ekonomi dari AS.

Ke depan, rupiah diperkirakan masih akan menghadapi tekanan apabila ekspektasi pemangkasan suku bunga AS terus mundur.

Pasar kini bergerak dalam mode wait and see sembari menanti sinyal baru dari The Fed dan otoritas moneter domestik.

Rupiah masih mencari sandaran kuat untuk keluar dari tekanan yang dominan berasal dari eksternal.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Google News Bursa Nusantara

Ikuti berita terbaru Bursa Nusantara di GOOGLE NEWS

Tags: Amerika Serikat (AS)Bank Indonesia (BI)Dolar ASFederal Reserve (The Fed)Nilai Tukar RupiahRupiahRupiah Spot
0 0 suara
Rating Artikel
Subscribe
Terhubung dengan
Masuk
Saya mengizinkan untuk membuat akun
Saat Anda login pertama kali menggunakan tombol Login Sosial, kami mengumpulkan informasi profil publik akun Anda yang dibagikan oleh penyedia Login Sosial, berdasarkan pengaturan privasi Anda. Kami juga mendapatkan alamat email Anda untuk secara otomatis membuat akun untuk Anda di situs web kami. Setelah akun Anda dibuat, Anda akan login ke akun ini.
Tidak setujuSetuju
Beritahukan tentang
Saya mengizinkan untuk membuat akun
Saat Anda login pertama kali menggunakan tombol Login Sosial, kami mengumpulkan informasi profil publik akun Anda yang dibagikan oleh penyedia Login Sosial, berdasarkan pengaturan privasi Anda. Kami juga mendapatkan alamat email Anda untuk secara otomatis membuat akun untuk Anda di situs web kami. Setelah akun Anda dibuat, Anda akan login ke akun ini.
Tidak setujuSetuju
Silakan masuk untuk berkomentar
0 Komentar
Terlama
Terbaru Paling Banyak Dipilih
Umpan Balik Sebaris
Lihat semua komentar
BagikanTweetBagikan
Sebelumnya

Indeks Syariah Kalahkan IHSG, ETF Emas Syariah Siap Diluncurkan

Selanjutnya

Bitcoin Tahan Gejolak, Emas Tertekan di Tengah Ketidakpastian

Berita Terkait

Trump Ancam Perang Dagang Baru, Eropa dan Meksiko Disasar

Trump Ancam Perang Dagang Baru, Eropa dan Meksiko Disasar

Penulis: Mohamad Ali
13 Juli 2025

...

RI Dikenai Tarif 32%, Kemenperin Siapkan Negosiasi dengan AS

RI Dikenai Tarif 32%, Kemenperin Siapkan Negosiasi dengan AS

Penulis: Mohamad Ali
9 Juli 2025

...

Tarif 32% dari AS Picu Kritik Celios Kabinet Harus Dirombak

Tarif 32% dari AS Picu Kritik Celios: Kabinet Harus Dirombak

Penulis: Mohamad Ali
9 Juli 2025

...

Harga Emas Dunia Terpukul Sentimen Dagang, Spot Terkoreksi 1%

Harga Emas Dunia Terpukul Sentimen Dagang, Spot Terkoreksi 1%

Penulis: Mohamad Ali
9 Juli 2025

...

Berita Terkait

Harga Emas Antam Menguat ke Rp1,906 Juta per Gram
Headline

Harga Emas Antam Menguat ke Rp1,906 Juta per Gram

11 Juli 2025
CDIA Jadi Bintang Baru Bursa, Saham Infrastruktur Ini Masih Diburu
Headline

CDIA Jadi Bintang Baru Bursa, Saham Infrastruktur Ini Masih Diburu

10 Juli 2025
Chandra Daya Investasi (CDIA) resmi melantai di BEI, raih dana Rp2,3 triliun dengan oversubscribe 563 kali. Fokus ke logistik, energi, dan pengelolaan air.
Headline

IPO CDIA Raup Rp2,3 T, Oversubscribe 563 Kali di Tengah Optimisme Infrastruktur

9 Juli 2025
Bitcoin Tembus Rp1,77 M, Institusi Mulai Borong Lagi
Headline

Bitcoin Tembus Rp1,77 M, Institusi Mulai Borong Lagi

9 Juli 2025

Live Top IHSG

BursaNusantara.com oleh TradingView
Klik untuk info Paket Umroh DarmaWisata via WhatsApp

Populer Sepekan

Plugin Install : Widget Tab Post needs JNews - View Counter to be installed
  • Populer
  • Komentar
  • Terbaru
Misteri Sakelar Mati di Udara Air India Diduga Gagal Pulihkan Mesin

Misteri Sakelar Mati di Udara: Air India Diduga Gagal Pulihkan Mesin

13 Juli 2025
Trump Ancam Perang Dagang Baru, Eropa dan Meksiko Disasar

Trump Ancam Perang Dagang Baru, Eropa dan Meksiko Disasar

13 Juli 2025

Petani Tembakau Terancam Bangkrut Gara-gara Aturan Baru

13 Juli 2025
Harga Emas Antam Menguat ke Rp1,906 Juta per Gram

Harga Emas Antam Menguat ke Rp1,906 Juta per Gram

11 Juli 2025
Vertikal Iklan Banner
IKLAN
Selanjutnya
Bitcoin Tahan Gejolak, Emas Tertekan di Tengah Ketidakpastian

Bitcoin Tahan Gejolak, Emas Tertekan di Tengah Ketidakpastian

Hadiah Persahabatan Prabowo-Putin Simbol Eratnya Diplomasi RI-Rusia

Simbol Budaya & Militer Warnai Diplomasi Prabowo–Putin

Ikon Logo Bursa Nusantara
  • Equity Tower, Jl. Jend. Sudirman kav 52-53 No.37 Lt 37, RT.5/RW.3, Senayan, SCBD, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12190
  • 08974484198
  • info@bursanusantara.com
Kategori
  • Aksi Korporasi
  • Kripto
  • Perbankan
  • Asuransi
  • Industri
Tag
  • #IHSG
  • #Komoditas
  • #Dividen
  • #Saham
  • #Laba Perusahaan
Media Sosial


Ikon LinkedIn Bursa Nusantara


Ikon Telegram Bursa Nusantara


Ikon TikTok Bursa Nusantara


Ikon YouTube Bursa Nusantara


Ikon X (Twitter) Bursa Nusantara


Ikon Facebook Bursa Nusantara


Ikon Instagram Bursa Nusantara


Ikon Pinterest Bursa Nusantara


Ikon Google Bisnis Bursa Nusantara


Ikon Google News Bursa Nusantara


Ikon Tumblr Bursa Nusantara


Ikon Threads Bursa Nusantara

© 2025 BursaNusantara.com – Semua hak cipta dilindungi.

  • Kebijakan & Privasi
  • Ketentuan Layanan
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

Selamat Datang Kembali!

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google
ATAU

Masuk ke akun Anda di bawah ini

Lupa Kata Sandi? Daftar

Buat Akun Baru!

Daftar dengan Facebook
Daftar dengan Google
ATAU

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Semua kolom wajib diisi. Masuk

Ambil kembali kata sandi Anda

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Investory
    • Profil
    • Opini
    • Tips
  • Gaya Hidup
  • Chart
  • Indeks Berita
  • Masuk
  • Daftar
  • Keranjang

© 2025 BursaNusantara.com - Semua hak cipta dilindungi.

wpDiscuz