PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) Merespons Rumor Panas Investor Kakap
JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) menjadi pusat perhatian pasar modal Indonesia setelah rumor menyebutkan adanya investor besar yang tertarik membeli 40-45% saham perusahaan.
Rumor ini mengguncang pasar, terlebih mengingat sejarah keterlibatan Beckett, salah satu investor ternama, dengan grup Adaro.
Rumor dan Sejarah Beckett dengan ADRO Group
Menurut laporan riset Sucor Sekuritas, Beckett disebut-sebut sebagai calon pembeli saham AADI. Beckett bukan nama baru dalam grup Adaro. Sebelum AADI melakukan spin-off, Beckett pernah menguasai 40% saham PT AlamTri Resources Tbk (ADRO).
Namun, konflik kepemilikan saham dengan grup konglomerasi Garibaldi Thohir sempat memaksa Beckett keluar dari struktur kepemilikan ADRO. Kini, dengan terselesaikannya perselisihan tersebut, Beckett dikabarkan siap kembali masuk sebagai investor strategis.
Jika kabar ini benar, langkah Beckett akan membawa pengaruh signifikan pada peta kepemilikan saham AADI. Posisi Beckett diprediksi akan setara dengan PT Adaro Strategi Investments, yang saat ini memegang 41% saham AADI.
Sikap Resmi PT Adaro Andalan Indonesia Tbk
Menanggapi rumor tersebut, Sekretaris Perusahaan AADI, Ray Aryaputra, menyatakan bahwa pihaknya belum menerima informasi resmi terkait rencana pembelian saham besar-besaran ini. “Sampai dengan saat ini, kami belum mendengar informasi apa pun terkait hal ini,” ujar Ray kepada Investor Daily pada Kamis, 16 Januari 2025.
Ketidakpastian ini membuat investor dan analis terus memantau perkembangan isu yang diperkirakan akan membawa dampak besar pada harga saham AADI.
Valuasi Saham AADI yang Atraktif
Dalam risetnya, Sucor Sekuritas menyatakan bahwa valuasi saham AADI saat ini sangat menarik. Dengan PER 2025 sebesar 4,8 kali dan imbal hasil dividen yang diprediksi mencapai 12%, saham AADI menawarkan prospek cerah bagi investor.
Target harga (TP) saham AADI ditetapkan pada level Rp 30.100, yang menjanjikan potensi kenaikan hingga 242% dibandingkan harga saat ini di Rp 8.800. Bahkan, broker internasional Macquarie juga optimis terhadap saham AADI dengan memberikan rekomendasi “Outperform” dan target harga Rp 10.000.
Rekomendasi dan Prospek Ke Depan
Analis memperkirakan bahwa momentum positif seperti ini dapat mendorong sentimen pasar untuk AADI, terutama jika isu Beckett terbukti benar. Selain itu, beberapa katalis lain, seperti potensi pertumbuhan laba yang signifikan dan dividen yang menarik, menjadi alasan utama untuk tetap mempertahankan rekomendasi “Buy” pada saham ini.
Meskipun rumor terkait Beckett dan pembelian saham besar-besaran masih belum dikonfirmasi, sentimen pasar terhadap AADI terus menunjukkan tren positif. Dengan valuasi yang menarik dan potensi kenaikan harga yang tinggi, saham AADI menjadi salah satu opsi investasi yang layak dipertimbangkan oleh investor.
Namun, seperti biasa, investor disarankan untuk selalu melakukan analisis lebih lanjut dan memperhatikan perkembangan berita resmi dari perusahaan terkait.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ikuti media sosial kami untuk update terbaru
