Saham Antam (ANTM) Berpotensi Naik Tajam di 2025-2026
JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam kembali menjadi perhatian investor setelah proyeksi laba bersih perusahaan untuk 2025-2026 dinaikkan masing-masing sebesar 6% dan 7%.
Peningkatan ini didorong oleh asumsi margin yang lebih baik serta pertumbuhan sektor pertambangan logam yang stabil.
Menurut analisis RHB Sekuritas, saham ANTM masih menjadi pilihan utama di sektor pertambangan logam, mengingat valuasinya yang menarik setelah terdampak arus keluar modal asing yang cukup besar.
Meskipun masih ada risiko dari tekanan global terhadap harga komoditas, faktor fundamental Antam tetap solid.
Fundamental Kuat: Emas Menjadi Motor Penggerak
Pada tahun 2024, Antam mencatatkan rekor penjualan emas domestik tertinggi sepanjang sejarah, mencapai 1,4 juta ons.
Angka ini mengalami lonjakan 68% dibandingkan tahun sebelumnya dan berkontribusi hingga 80% terhadap total pendapatan perusahaan. Dengan kinerja yang cemerlang ini, segmen emas menjadi penyelamat Antam dari penurunan segmen bijih nikel, yang mengalami penurunan penjualan sebesar 29% menjadi 8,4 juta ton.
Di sisi lain, produksi feronikel tetap berada di level konservatif dengan 19.452 ton, turun sekitar 3% secara tahunan. Sementara itu, produksi alumina justru mengalami pertumbuhan dengan volume penjualan meningkat sebesar 21% menjadi 177.178 ton.
“Dengan pencapaian operasional yang kuat, kami melihat bahwa pasar mulai mengapresiasi saham ANTM, yang membantu menjaga stabilitas harga sahamnya,” tulis RHB Sekuritas dalam risetnya.
Potensi Gain Besar: Rekomendasi Buy Saham ANTM
Prospek bisnis emas Antam (ANTM) pada 2025-2026 diprediksi akan sedikit melemah akibat basis yang tinggi pada 2024. Namun, meskipun volume penjualan emas bisa sedikit menurun, margin keuntungan di segmen ini diperkirakan tetap stabil di kisaran 6-7%.
Lebih jauh, peningkatan utilisasi bijih nikel dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan margin secara keseluruhan.
Antam menargetkan peningkatan volume produksi hingga 20 juta ton per tahun dalam tiga tahun ke depan, terutama dengan adanya dukungan kebijakan dari pemerintah terkait izin tambang yang lebih fleksibel.
Faktor eksternal lainnya, seperti rencana Filipina untuk memperketat ekspor bijih nikel, juga berpotensi menguntungkan Antam. Dengan pasokan global yang semakin terbatas dan permintaan domestik yang tetap tinggi, harga bijih nikel diperkirakan akan mengalami tren kenaikan yang berkelanjutan.
Proyeksi dan Target Harga Saham ANTM
Meski memiliki prospek positif, Antam tetap menghadapi beberapa tantangan, seperti volatilitas nilai tukar, kenaikan biaya revaluasi aset, serta kemungkinan peningkatan royalti tambang.
Namun, regulasi baru yang mewajibkan simpanan devisa ekspor di dalam negeri diharapkan dapat menjadi katalis positif bagi saham ANTM.
Dalam risetnya, RHB Sekuritas merekomendasikan BUY untuk saham ANTM dengan target harga baru sebesar Rp 1.900, naik dari sebelumnya Rp 1.800.
Dengan target harga ini, potensi gain saham Antam diperkirakan mencapai 36%. Selain itu, imbal hasil dividen (yield) saham ANTM juga diprediksi cukup menarik, yakni sekitar 6%.
Secara valuasi, target harga ini telah mempertimbangkan diskon ESG sebesar 4%, yakni di level 2,8, dibandingkan dengan median nasional sebesar 3. Saat ini, saham ANTM diperdagangkan pada rasio EV/EBITDA sebesar 4 kali, jauh di bawah rata-rata lima tahun terakhir.
Saatnya Investasi di Saham ANTM?
Dengan berbagai faktor fundamental yang kuat serta prospek kenaikan harga yang tinggi, saham ANTM tetap menjadi pilihan menarik bagi investor di sektor tambang logam.
Dukungan dari segmen emas, potensi peningkatan produksi nikel, serta valuasi yang masih murah menjadikan saham ini layak untuk dikoleksi.
Namun, investor tetap perlu memperhatikan volatilitas harga komoditas global serta perkembangan kebijakan pemerintah terkait ekspor dan tambang.
Jika faktor-faktor ini berkembang sesuai ekspektasi, maka peluang gain besar di saham Antam (ANTM) akan semakin terbuka lebar.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bursa.Nusantaraofficial.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ikuti media sosial kami untuk update terbaru