JAKARTA, BursaNusantara.com – Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) terkoreksi tajam sebesar 6,86% ke level Rp 4.750 pada perdagangan Senin, 14 April 2025. Penurunan ini bertepatan dengan jadwal ex dividen perseroan di Bursa Efek Indonesia.
Tekanan Jual Asing Dominasi Perdagangan
Pada hari yang sama, transaksi saham BMRI mencapai 432,72 juta lembar dengan frekuensi 82.121 kali. Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 1,99 triliun.
Investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) saham BMRI senilai Rp 688 miliar. Di sisi lain, investor domestik justru memanfaatkan momentum ini dengan mencatatkan net buy sebesar Rp 128,4 miliar melalui Mandiri Sekuritas.
Baca Juga: 4 Saham Bank BUMN Siap Bagikan Dividen Hampir Rp 110 T
Efek Ex Dividen Terhadap Harga Saham
Koreksi harga saham BMRI tidak terlepas dari momentum ex date dividen yang jatuh pada 14 April 2025 di pasar reguler dan pasar negosiasi. Ex dividen adalah tanggal di mana pembeli saham setelahnya tidak lagi berhak menerima dividen.
Sementara itu, cum dividen yakni batas akhir untuk mendapatkan hak dividen telah berlangsung pada Jumat, 11 April lalu. Saat itu, harga saham BMRI sempat naik 1,49% ke level Rp 5.100.
Dividen Jumbo Bank Mandiri
Bank Mandiri mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp 43,51 triliun atau setara 78% dari laba bersih tahun buku 2024. Dengan demikian, nilai dividen per saham mencapai Rp 466,18.
Baca Juga: THR Lebaran Bisa Jadi Cuan! Ini Jadwal Dividen Bank BUMN 2025
Pemegang saham yang tercatat hingga 15 April berhak atas dividen ini, dengan jadwal pembayaran dijadwalkan pada 23 April 2025.
Proyeksi Harga Saham BMRI
Phintraco Sekuritas sebelumnya telah menetapkan harga wajar saham BMRI di level Rp 6.325 per saham. Meski terkoreksi saat ex dividen, proyeksi tersebut tetap memberikan ruang apresiasi bagi investor jangka menengah.
Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) Bagikan Dividen Rp 43,5 T, Naik Signifikan
Pergerakan saham BMRI ke depan akan tetap bergantung pada respons pasar pasca distribusi dividen serta dinamika sentimen investor global terhadap sektor perbankan di Indonesia.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bursa.Nusantaraofficial.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ikuti media sosial kami untuk update terbaru