Geser kebawah untuk baca artikel
Aksi KorporasiHeadlinePasar

Saham Dividen Menarik 2025: Peluang Keuntungan di Tengah Ketidakpastian Pasar

×

Saham Dividen Menarik 2025: Peluang Keuntungan di Tengah Ketidakpastian Pasar

Sebarkan artikel ini
saham dividen menarik 2025 peluang keuntungan di tengah ketidakpastian pasar kompres
Peluang dividen menarik di 2025! Saham BJTM, BBRI, PTBA, PGAS, dan TPMA direkomendasikan untuk mengoptimalkan keuntungan. Cari tahu selengkapnya di sini.

JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – Setelah penurunan nilai dividen emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar 11,4% sepanjang 2024, perhatian investor kini tertuju pada peluang dividen menarik di 2025. Penurunan ini, yang terjadi dari angka Rp 322,4 triliun pada 2023 menjadi Rp 285,6 triliun pada 2024, menyoroti pentingnya strategi investasi yang tepat. Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan lima saham yang layak dipertimbangkan oleh para investor.

Saham-Saham Pilihan untuk 2025

Kelima saham yang diidentifikasi oleh Mirae Asset Sekuritas adalah:

  1. PT BPD Jawa Timur Tbk (BJTM)
  2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
  3. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
  4. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
  5. PT Trans Power Marine Tbk (TPMA)

Saham-saham ini diprediksi mampu memberikan dividend yield menarik, mirip dengan emiten lain seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dengan dividend yield sebesar 49,4%, PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) 20,5%, dan PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) 19,8%.

Faktor Penurunan Dividen di 2024

Menurut Head of Proprietary Investment Mirae Asset, Handiman Soetoyo, penurunan dividen 2024 sebagian besar disebabkan oleh terbatasnya pembagian dividen jumbo, seperti yang dilakukan ADRO pada tahun buku 2023 sebesar Rp 41,53 triliun. Faktor ini mencerminkan tantangan khusus yang dihadapi emiten besar di tahun tersebut.

“Penurunan ini lebih disebabkan oleh faktor khusus yang terjadi pada tahun lalu. Meski begitu, emiten-emiten berdividen tinggi tetap menarik, terutama jika melihat catatan historis pembayaran dividen mereka,” ujar Handiman dalam acara Mirae Asset Sekuritas Media Day, 14 Januari 2025.

Dominasi Sektor Keuangan dan Energi

Pada 2024, sektor keuangan dan energi tetap menjadi penyumbang dividen terbesar. BBRI, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan ADRO menjadi kontributor utama. Total dividen yang dibagikan emiten di BEI mencatat rekor baru sebesar Rp 364,2 triliun, termasuk dividen interim, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 1,9%.

Namun, rasio perusahaan pembagi dividen terhadap total emiten di BEI mengalami penurunan menjadi 38,3% dari 39,4% pada 2023. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada peningkatan jumlah emiten yang membagikan dividen dari 323 menjadi 342 perusahaan, proporsi emiten baru yang langsung membagikan dividen lebih rendah.

Prospek Dividen di 2025

Mirae Asset menilai, meskipun nilai dividen 2024 mengalami penurunan, prospek dividen untuk 2025 tetap menarik. Saham-saham dari sektor keuangan dan energi dipandang sebagai pilihan stabil bagi investor di tengah ketidakpastian pasar.

Setoran dividen dari perusahaan BUMN turut menjadi sorotan, dengan kontribusi mencapai Rp 86,4 triliun hingga November 2024. Dari jumlah tersebut, BUMN yang sahamnya tercatat di BEI menyumbang 68,6%, dengan sektor perbankan mendominasi hingga 57,4%.

Melalui analisis Mirae Asset, saham BJTM, BBRI, PTBA, PGAS, dan TPMA menjadi opsi menarik bagi investor yang mencari peluang dividen di 2025. Sektor keuangan dan energi kembali menjadi andalan, dengan rekam jejak pembayaran dividen yang konsisten dan potensi pertumbuhan yang stabil. Oleh karena itu, investasi di sektor ini dapat menjadi strategi tepat untuk mengoptimalkan keuntungan di tengah tantangan pasar.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Ikuti media sosial kami untuk update terbaru