Saham Emiten Prajogo Pangestu Masih Mendominasi IHSG di Tengah Rupiah Melemah
JAKARTA, bursa.nusantaraofficial.com – Dalam situasi pasar yang dinamis, saham emiten dari grup Prajogo Pangestu tetap menjadi pilihan utama di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Indonesia, Fath Aliansyah Budiman, mengungkapkan bahwa momentum positif masih terlihat, terutama pada emiten seperti PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).
Kinerja Saham Konglomerasi di Tengah Tekanan Rupiah
Fath menyebut bahwa saham blue chip cenderung kurang menarik pergerakannya belakangan ini. Sebaliknya, saham konglomerasi seperti emiten Prajogo Pangestu justru menjadi sorotan utama.
“Secara jangka pendek, momentum positif masih ada, dan salah satu yang menonjol adalah grup Prajogo Pangestu,” ujar Fath dalam siaran langsung di YouTube Maybank Sekuritas, Kamis (2/1/2025).
Beberapa emiten utama dari grup ini mencakup PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan PT Petrosea Tbk (PTRO). Dari kelima emiten tersebut, BREN dan CUAN disebut memiliki potensi terbesar untuk trading dalam waktu dekat.
Katalis Positif untuk BREN dan CUAN
Fath menjelaskan bahwa pasar masih menantikan kemungkinan BREN masuk ke indeks global seperti MSCI dan FTSE pada Februari 2025.
“Jika melihat pola dari tahun sebelumnya, saham-saham yang berpotensi masuk ke indeks global biasanya menunjukkan pergerakan signifikan beberapa bulan sebelumnya. Untuk BREN, potensi ini sangat relevan dan dapat dimanfaatkan sebagai peluang trading,” ujar Fath.
Sementara itu, CUAN memiliki prospek menarik berkat fokus pada produksi batu bara metalurgi yang merupakan anak usaha mereka. Fath menyebutkan bahwa likuiditas saham ini mulai meningkat, sehingga memberikan peluang bagus untuk aktivitas trading.
Rekomendasi untuk Emiten Lain
Selain BREN dan CUAN, Fath juga menyoroti saham PTRO yang sedang dalam proses stock split.
“Pada 2 Januari 2025, PTRO menjalani hari terakhir dengan nominal lama, dan 3 Januari menjadi awal dengan nilai nominal baru. Setelah stock split, kami menyarankan untuk tetap netral karena potensi pergerakan bisa naik atau turun,” jelasnya.
Untuk emiten lainnya seperti BRPT dan TPIA, Fath menilai pergerakannya cenderung menunggu momentum dari BREN dan CUAN.
“BRPT kemungkinan menjadi yang terakhir bergerak setelah BREN dan TPIA menunjukkan peningkatan yang signifikan,” tambah Fath.
Optimisme di Tengah Ketidakpastian
Meski situasi pasar masih dipengaruhi oleh pelemahan rupiah dan ketidakpastian global, saham emiten grup Prajogo Pangestu tetap menunjukkan daya tarik kuat. Dengan fokus pada sektor energi terbarukan, batu bara metalurgi, dan potensi masuk ke indeks global, BREN dan CUAN menjadi pilihan utama untuk investor yang ingin memanfaatkan momentum ini.
Fath menekankan bahwa pemahaman mendalam terhadap potensi dan risiko emiten sangat penting dalam mengambil keputusan investasi.
“Dengan analisis yang tepat, investor dapat memanfaatkan peluang dari saham-saham ini untuk meraih keuntungan maksimal di tengah kondisi pasar yang menantang,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di:
LinkedIn X Telegram Discord Whatsapp Channel
Disclaimer: Artikel ini hanya bertujuan untuk menyampaikan informasi terkini di pasar saham. Tidak ada ajakan atau rekomendasi untuk membeli atau menjual saham tertentu. Para pembaca diharapkan melakukan analisa sendiri atau berkonsultasi dengan penasihat keuangan sebelum mengambil keputusan investasi.