JAKARTA, BursaNusantara.com – Empat saham bank papan atas tertekan hebat di sesi I perdagangan Senin (14/9/2025), ketika indeks harga saham gabungan (IHSG) justru mencatat penguatan 0,52% ke level 7.084,35.
BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI kompak dilepas investor, mengindikasikan pergeseran fokus pasar ke sektor-sektor dengan momentum sentimen jangka pendek yang lebih kuat.
Bank Mandiri (BMRI) menjadi yang paling terpukul dengan koreksi 5,03% ke level Rp 4.720, diikuti BNI (BBNI) yang anjlok 4,07% ke Rp 4.010.
BCA (BBCA) mencatat penurunan 1,74% ke Rp 8.475 dan BRI (BBRI) turun 3,35% ke Rp 3.750.
Aksi Jual Massif: Dana Pindah ke Komoditas dan Energi?
Data net sell menunjukkan tekanan jual besar-besaran dari investor institusi.
BMRI dibuang senilai Rp 208 miliar, BBCA Rp 169,2 miliar, BBRI Rp 120,8 miliar, dan BBNI Rp 52,1 miliar.
Tekanan ini terjadi meskipun tidak ada rilis fundamental negatif dari keempat bank, menandakan adanya rotasi portofolio secara masif ke sektor lain.
Investor tampak beralih ke saham-saham emiten energi dan komoditas milik konglomerat Prajogo Pangestu, yang pada hari ini menjadi pusat perburuan modal.
CUAN, PTRO, BRPT, BREN Meledak, Lepas dari ‘Kutukan’ MSCI
Saham PT Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) meroket 19,27% ke Rp 17.175, PT Petrosea (PTRO) melonjak 22,26% ke Rp 3.900, dan Barito Pacific (BRPT) naik 13,33% ke Rp 2.040.
PT Barito Renewables Energy (BREN) pun melesat 19,67% ke Rp 7.300.
Kenaikan ini terjadi seiring kabar bahwa saham-saham tersebut tidak lagi dikenakan perlakuan khusus (exceptional treatment) dari MSCI.
Evaluasi ulang oleh MSCI untuk indeks review Agustus 2025 menjadi pemicu minat investor terhadap emiten-emiten yang sebelumnya ‘terpinggirkan’ dari indeks utama.
Net buy investor atas saham CUAN tercatat mencapai Rp 204,3 miliar, PTRO Rp 196,3 miliar, dan BRPT Rp 100,5 miliar.
IHSG Terdorong Volume Energi, Transaksi Sesi I Tembus Rp11 Triliun
Dengan lonjakan kapitalisasi dari saham-saham energi tersebut, nilai transaksi IHSG di sesi I menembus Rp 11,09 triliun.
Pergerakan ini menunjukkan bahwa investor kini memusatkan perhatian pada sektor yang didukung sentimen indeks global dan perubahan algoritma pemeringkatan.
Meskipun bank besar melemah, aliran dana yang masuk ke sektor energi memberikan bantalan positif terhadap IHSG secara keseluruhan.
Investor ritel dan institusi sama-sama memanfaatkan peluang momentum atas kabar revisi MSCI, menjadikan saham-saham Prajogo Pangestu sebagai episentrum pergerakan hari ini.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.