JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) menjadi primadona pasar saham setelah meroket 17,87% dalam dua hari perdagangan (12-13/2/2025).
Saham emiten properti kolaborasi Agung Sedayu dan Salim Group ini menyentuh Rp12.200, didorong sentimen proyek strategis dan rekomendasi beli dari analis.
Sebanyak 24,73 juta saham ditransaksikan dengan nilai Rp295 miliar, diikuti net buy JP Morgan Sekuritas senilai Rp22,9 miliar.
Saham PANI Cetak Rekor: Lonjakan 17% dalam Dua Hari
Kinerja PANI di bursa sedang memanas. Setelah menguat 8,21% pada Rabu (12/2), saham ini kembali melesat 8,93% ke Rp12.200 di Kamis (13/2). Lonjakan ini mengangkat kapitalisasi pasar PANI ke level Rp14,64 triliun, tertinggi dalam tiga bulan terakhir.
Christopher Rusli, Analis Mirae Asset Sekuritas, menyebut kenaikan ini mencerminkan optimisme investor terhadap proyek pengembangan Kawasan PIK2. “Pasar merespons positif perluasan landbank dan rencana infrastruktur kelas dunia,” ujarnya.
Proyek MICE & Formula 1: Katalis Utama Kenaikan PANI?
PANI tak hanya mengandalkan penjualan properti. Emiten ini sedang membangun proyek MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibition) melalui anak usahanya, PT Bangun Kosambi Sukses (CBDK). Fasilitas ini ditargetkan menarik 500.000 kunjungan/tahun, meningkatkan trafik ke PIK2.
Tak kalah ambisius, PANI juga menyiapkan lintasan balap Formula 1 dan pelabuhan internasional di kawasan tersebut. “Proyek ini akan mengubah PIK2 menjadi destinasi global, mendongkrak average selling price (ASP) tanah hingga 20%,” papar Christopher.
Saat ini, ASP tanah di PIK2 sudah mencapai Rp40-60 juta/m², tergolong premium untuk segmen properti komersial.
Analis Mirae Asset: Target Harga Rp21.500, Apa Dasarannya?
Mirae Asset Sekuritas memberikan rekomendasi beli untuk PANI dengan target harga Rp21.500, jauh di atas harga saat ini. Nilai ini didasarkan pada:
- Nilai Aset Bersih (NAV): Rp21.500 mencerminkan valuasi wajar aset PANI yang mencakup 1.876 hektare lahan di PIK2.
- Potensi Akuisisi Lahan: Masih ada 4.124 hektare lahan potensial di PIK2 yang bisa dikembangkan.
- Diversifikasi Pendapatan: Proyek MICE dan Formula 1 diprediksi menyumbang 25% pendapatan pada 2026.
“Strategi landbank terintegrasi memungkinkan PANI mengontrol ekosistem kawasan, dari hunian hingga hiburan,” tambah Christopher.
Ekspansi Landbank PIK2: Strategi Jangka Panjang PANI
Selama tiga tahun terakhir, PANI telah mengakuisisi 1.345 hektare lahan melalui rights issue dan private placement senilai Rp23 triliun. Langkah ini memperkuat posisinya sebagai pengembang dengan landbank terbesar di segmen properti premium.
Wilbert Ariffin, Analis Mirae Asset, menilai ekspansi ini sebagai langkah strategis. “Dengan menguasai 31% dari total area PIK2 (6.000 hektare), PANI memiliki ruang untuk membangun kota mandiri berbasis komunitas,” jelasnya.
Risiko Investasi: Stagnasi Harga hingga Penundaan Proyek
Meski prospek menjanjikan, investor perlu mewaspadai:
- Penurunan Permintaan: Ekonomi global yang lesut dapat mengurangi minat pembeli properti premium.
- Keterlambatan Proyek: Pembangunan Formula 1 dan MICE membutuhkan koordinasi kompleks dengan pemangku kepentingan.
- Tekanan Likuiditas: Biaya konstruksi proyek besar berisiko membebani kas perusahaan.
Prospek 2025: Apakah Momentum PANI Berkelanjutan?
Sentimen positif diperkirakan terus mendorong saham PANI, terutama jika:
- Pembangunan MICE rampung sesuai target Q4 2025.
- Regulasi pemerintah mendukung investasi infrastruktur hiburan.
- Kolaborasi dengan Salim Group dan Agung Sedayu menghasilkan sinergi operasional.
“Kami memproyeksikan laba bersih PANI tumbuh 35% pada 2025 didorong penjualan tanah dan pre-sales hunian,” tutup Christopher.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.