JAKARTA, BursaNusantara.com – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menetapkan seluruh laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp 630 miliar untuk dibagikan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham.
Keputusan tersebut resmi diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang berlangsung pada Jumat, 2 Mei 2025, di Semarang.
Manajemen SIDO menyampaikan bahwa dividen tunai ini akan dibagikan secara penuh, setara 100% dari laba bersih perusahaan tahun lalu. Dengan begitu, setiap pemegang saham berhak menerima dividen sebesar Rp 21 per saham.
Baca Juga: Bos SIDO Borong Saham di Harga Rp575, Strategi Investasi Baru?
Jadwal Pembagian Dividen Tunai
Pembayaran dividen ini akan dilakukan melalui serangkaian tahapan yang telah ditetapkan sebagai berikut:
- Pengumuman hasil RUPS dan jadwal pembagian: 2 Mei 2025
- Cum dividen pasar reguler dan negosiasi: 14 Mei 2025
- Ex dividen pasar reguler dan negosiasi: 15 Mei 2025
- Cum dividen pasar tunai: 16 Mei 2025
- Ex dividen pasar tunai: 19 Mei 2025
- Recording date (DPS): 16 Mei 2025
- Pembayaran dividen tunai: 26 Mei 2025
Penunjukan Auditor dan Imbal Hasil
Selain pembagian dividen, rapat pemegang saham juga menyetujui kembali penunjukan Ratnawati Setiadi dari Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (anggota EY Global) untuk mengaudit laporan keuangan SIDO tahun buku 2025.
Dengan harga saham SIDO di level Rp 535 per lembar pada Senin (5/5) pukul 11.59 WIB, yield dividen sementara tercatat di angka 3,93%.
Baca Juga: Adira Finance (ADMF) Bagikan Dividen Rp 703 per Saham, Yield 7,85%
Meskipun saham SIDO terkoreksi 4,46% secara harian, pergerakan bulanan menunjukkan kenaikan 0,94%, mencerminkan sentimen positif terhadap aksi korporasi ini.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Silakan masuk untuk bergabung dalam diskusi