MAROS, Bursa.NusantaraOfficial.com – Sebuah video amatir berdurasi 1 menit 36 detik menjadi viral di media sosial, memperlihatkan reaksi marah penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ581 rute Makassar-Jakarta.
Insiden yang terjadi di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, ini mengungkapkan betapa frustrasinya puluhan penumpang yang harus menanggung keterlambatan hingga 9 jam.
Video tersebut menyebar dengan cepat, menarik perhatian publik dan menjadi perbincangan hangat di kalangan penumpang serta pengamat industri penerbangan.
Rincian Insiden dan Dampak Keterlambatan
Menurut informasi, penerbangan SJ581 yang seharusnya berangkat pada Jumat malam (14/2/2025) pukul 22.40 WITA mengalami pembatalan mendadak.
Penumpang baru diberangkatkan ke jadwal berikutnya pada Sabtu pagi pukul 07.45 WITA. Keterlambatan selama 9 jam ini tidak hanya mengganggu jadwal perjalanan, tetapi juga mengakibatkan ketidaknyamanan yang signifikan di kalangan penumpang.
Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura Cabang Makassar, Taufan Yudhistira, menyatakan, “Penerbangan Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ581 tujuan Jakarta seharusnya berangkat Jumat 14 Februari pukul 22.40 WITA, mengalami penundaan dan baru diberangkatkan hari ini Sabtu 15 Februari pukul 07.45 WITA.”
Kendala teknis yang diungkap oleh pengelola bandara sebagai penyebab keterlambatan tersebut menambah kekhawatiran para penumpang yang tidak mendapatkan penjelasan memadai mengenai situasi ini.
Reaksi Penumpang dan Tanggapan Pihak Maskapai
Dalam rekaman video, terlihat penumpang mendesak meminta dispensasi dan kompensasi dari pihak Sriwijaya Air.
Mereka tidak hanya menuntut kejelasan atas alasan keterlambatan, tetapi juga mengharapkan adanya fasilitas penginapan atau bentuk kompensasi lain untuk menanggulangi ketidaknyamanan akibat delay yang sangat panjang.
Beberapa penumpang bahkan memilih untuk meminta refund atau memindahkan penerbangan ke jadwal lain karena frustrasi yang mendalam.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak Sriwijaya Air yang menjelaskan alasan pasti keterlambatan.
Pihak maskapai hanya menyatakan bahwa insiden tersebut terjadi akibat adanya kendala teknis. Namun, kurangnya komunikasi yang transparan mengenai situasi ini menambah kekecewaan dan menimbulkan pertanyaan di kalangan publik tentang kesiapan dan profesionalisme maskapai dalam menghadapi situasi darurat.
Implikasi Sosial dan Ekonomi
Dampak pada Penumpang
Keterlambatan penerbangan selama 9 jam telah mengganggu rencana perjalanan banyak penumpang, terutama mereka yang memiliki jadwal penting seperti pertemuan bisnis, kegiatan keluarga, atau jadwal keberangkatan lanjutan.
Kekecewaan ini menimbulkan dampak psikologis yang tidak hanya sebatas ketidaknyamanan, namun juga menurunkan kepercayaan terhadap layanan maskapai.
Efek pada Reputasi Maskapai
Keterlambatan dan kurangnya fasilitas pendukung, seperti penginapan untuk penumpang yang terpaksa menunggu lama, berpotensi merusak reputasi Sriwijaya Air di mata pelanggan dan investor.
Dalam era digital, video viral seperti ini dapat berdampak negatif secara signifikan terhadap citra perusahaan, terutama jika tidak direspons dengan cepat dan tepat oleh manajemen.
Implikasi Ekonomi
Dari sisi ekonomi, pembatalan acara dan keterlambatan penerbangan berpengaruh pada aktivitas ekonomi di sekitar bandara.
Vendor, layanan transportasi, serta sektor pariwisata lokal kemungkinan akan merasakan dampak negatif akibat penurunan jumlah penumpang dan aktivitas perjalanan.
Hal ini dapat menyebabkan efek domino pada ekonomi lokal, terutama di daerah yang sangat bergantung pada aktivitas transportasi udara dan pariwisata.
Harapan dan Langkah Ke Depan
Para penumpang dan pihak-pihak terkait mengharapkan agar Sriwijaya Air segera memberikan klarifikasi resmi mengenai penyebab keterlambatan dan langkah-langkah yang akan diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Perbaikan sistem komunikasi dan penyediaan fasilitas kompensasi merupakan hal krusial untuk memulihkan kepercayaan publik. Pihak regulator pun diharapkan melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap pelayanan maskapai agar standar operasional yang profesional dan aman tetap terjaga.
Bagi Sriwijaya Air, insiden ini menjadi momentum untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap manajemen operasional dan kesiapan teknis. Perbaikan infrastruktur dan pelatihan intensif bagi karyawan menjadi kunci untuk meningkatkan respons dan pelayanan dalam situasi darurat.
Dengan langkah proaktif, diharapkan Sriwijaya Air dapat memperbaiki citranya dan mengembalikan kepercayaan pelanggan yang telah tergerus akibat insiden keterlambatan ini.
Keterlambatan penerbangan Sriwijaya Air SJ581 selama 9 jam telah memicu protes keras dari penumpang di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Maros. Insiden ini tidak hanya berdampak pada ketidaknyamanan penumpang, tetapi juga menimbulkan pertanyaan serius mengenai kesiapan dan transparansi layanan maskapai.
Meskipun pihak maskapai menyebutkan adanya kendala teknis sebagai penyebabnya, kurangnya penjelasan resmi menambah ketidakpuasan di kalangan publik. Dampak negatif dari insiden ini dirasakan tidak hanya oleh penumpang, tetapi juga oleh ekonomi lokal dan reputasi maskapai.
Ke depan, penting bagi Sriwijaya Air untuk segera mengambil langkah perbaikan, baik melalui peningkatan sistem komunikasi maupun penyesuaian operasional, guna memastikan kejadian serupa tidak terulang lagi.
Klarifikasi yang cepat dan responsif dari manajemen dapat membantu memulihkan kepercayaan, sekaligus memberikan jaminan bahwa keselamatan dan kenyamanan penumpang akan selalu menjadi prioritas utama.
Dengan demikian, harapan bagi peningkatan layanan dan stabilitas operasional maskapai di masa depan tetap ada, demi mendukung pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia.