PTBA Incar Produksi Batu Bara 50 Juta Ton di 2025
JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan produksi batu bara sebesar 50 juta ton pada 2025 dengan penjualan mencapai 50,1 juta ton. Angkutan batu bara juga ditargetkan meningkat menjadi 43,2 juta ton.
“Perseroan melakukan perencanaan dengan mencermati perkembangan pasar terkini dan mengantisipasi berbagai faktor eksternal yang dinamis,” ungkap Sekretaris Perusahaan PTBA, Niko Chandra.
Analis PT Indo Premier Sekuritas, Reggie Parengkuan dan Ryan Winipta, mempertahankan peringkat hold untuk saham PTBA dengan target harga Rp2.900 per saham. Menurut mereka, saham PTBA masih diperdagangkan dengan valuasi tinggi, yakni 6,4x P/E FY25F (32% premium dibanding UNTR).
“Kami memperkirakan PTBA akan membagikan dividen sekitar bulan Mei dengan imbal hasil 11% berdasarkan rasio pembayaran 75% dari harga saham saat ini.
Risiko yang perlu diwaspadai adalah eksekusi proyek kereta api Keramasan dan peningkatan biaya tunai akibat transisi bahan bakar dari B35 ke B40,” jelas kedua analis tersebut.
ANTM Catat Rekor Penjualan Emas Tertinggi Sepanjang Sejarah
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menargetkan pertumbuhan penjualan emas yang lebih tinggi di 2025. Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alakdrie, mengungkapkan bahwa target produksi emas 2025 mengacu pada pencapaian tahun sebelumnya dan potensi pasar yang masih terbuka luas.
Pada FY24, ANTM membukukan produksi emas sebesar 1.019 kg (32.762 troy oz), sedikit lebih rendah dibandingkan 2023 yang mencapai 1,20 ton (38.838 troy oz).
Namun, penjualan emas ANTM mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah dengan total 43,77 juta ton, naik 68% secara tahunan dan 128% secara kuartalan.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, merekomendasikan buy untuk saham ANTM dengan target harga Rp1.490 dan support di Rp1.305. Ia menilai tren penguatan harga emas masih akan berlanjut seiring tingginya permintaan di tengah ketidakpastian global.
ITMG dan MDKA Fokus pada Produksi dan Ekspansi
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) juga mencanangkan strategi ekspansi untuk meningkatkan produksi dan efisiensi operasional.
MDKA yang fokus pada produksi tembaga dan emas menargetkan pertumbuhan signifikan pada 2025 dengan ekspansi proyek yang tengah berjalan.
Sementara itu, ITMG tetap optimis terhadap kinerja industri batu bara dan terus mencari peluang ekspansi di tengah volatilitas harga komoditas global.
Prospek Saham Sektor Tambang di 2025
Dengan target ambisius dari PTBA, ANTM, ITMG, dan MDKA, saham-saham sektor tambang diprediksi tetap menarik bagi investor di 2025. Kenaikan harga komoditas serta permintaan yang kuat menjadi faktor pendukung utama.
Namun, investor tetap perlu mencermati risiko yang ada, seperti kebijakan energi global dan biaya operasional yang meningkat.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bursa.Nusantaraofficial.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ikuti media sosial kami untuk update terbaru