Geser kebawah untuk baca artikel
Internasional

Trump Umumkan Tarif Baru 25% untuk Impor Baja dan Aluminium

×

Trump Umumkan Tarif Baru 25% untuk Impor Baja dan Aluminium

Sebarkan artikel ini
trump umumkan tarif baru 25% untuk impor baja dan aluminium kompres
Presiden AS Donald Trump akan memberlakukan tarif 25% untuk impor baja dan aluminium, memperkuat kebijakan proteksionisme perdagangan.

Trump Kembali Berlakukan Tarif Impor Baja dan Aluminium

WASHINGTON DC, Bursa.NusantaraOfficial.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengguncang kebijakan perdagangan global dengan mengumumkan tarif baru sebesar 25% untuk semua impor baja dan aluminium.

Kebijakan ini akan mulai berlaku pada Senin (10/2), sebagai bagian dari langkah strategis AS dalam melindungi industri domestik dan memperketat kebijakan proteksionisme ekonomi.

Trump menyampaikan pernyataan ini kepada wartawan saat berada di pesawat Air Force One, menegaskan bahwa tarif tersebut diberlakukan di atas bea logam yang sudah ada. “Kami akan memastikan bahwa kebijakan perdagangan AS lebih adil dan setara,” ujar Trump.

Tarif Timbal Balik Segera Diberlakukan

Selain kebijakan tarif baja dan aluminium, Trump juga mengumumkan rencana penerapan tarif timbal balik yang akan berlaku pada Selasa (11/2) atau Rabu (12/2). Kebijakan ini bertujuan untuk menyamakan tarif AS dengan negara mitra dagang yang selama ini dianggap merugikan perekonomian AS.

Dalam kebijakan serupa selama masa jabatan pertamanya, Trump telah memberlakukan tarif 25% untuk baja dan 10% untuk aluminium.

Namun, beberapa negara seperti Kanada, Meksiko, dan Brasil diberikan pengecualian dalam bentuk kuota bebas bea. Kebijakan ini kemudian diperluas oleh Presiden Joe Biden, yang memberikan keringanan tarif kepada Inggris, Jepang, dan Uni Eropa.

Dampak terhadap Perdagangan Global

Keputusan ini mendapat respons beragam dari berbagai pihak. Para analis menilai bahwa kebijakan ini dapat memicu ketegangan dagang baru antara AS dan mitra dagangnya, terutama negara-negara yang selama ini mengekspor baja dan aluminium dalam jumlah besar ke AS.

Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menegaskan bahwa tarif ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri baja dan aluminium AS, yang belakangan ini mengalami penurunan kapasitas produksi. “Kami ingin memastikan bahwa industri dalam negeri tetap kompetitif di tengah persaingan global,” kata Leavitt.

Perang Dagang Kembali Memanas?

Trump juga menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari strategi lebih luas untuk menekan negara-negara mitra dagang agar lebih adil dalam bertransaksi dengan AS. Meskipun belum menyebutkan negara mana saja yang akan terkena dampak dari tarif timbal balik, Trump menegaskan bahwa AS akan menerapkan kebijakan yang lebih ketat demi melindungi kepentingan ekonomi nasional.

Sejumlah ekonom memperingatkan bahwa langkah ini dapat memicu perang dagang yang lebih luas, terutama jika negara-negara mitra dagang AS membalas dengan kebijakan tarif serupa. Hal ini berpotensi mempengaruhi harga barang konsumsi dan menimbulkan gejolak di pasar global.

Dengan pengumuman ini, dunia kini menanti langkah lanjutan dari negara-negara yang terdampak. Akankah kebijakan ini membawa keuntungan bagi AS, atau justru memicu gelombang ketegangan ekonomi baru?

Ikuti media sosial kami untuk update terbaru