PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), raksasa mi instan di Indonesia, menghadapi ujian berat pada tahun 2024. Sepanjang Januari hingga September 2024, Indofood CBP mencatatkan pendapatan sebesar Rp 19,92 triliun, tumbuh 4,07% secara tahunan (yoy). Namun, laba bersih perusahaan merosot tajam sebesar 37,06% yoy menjadi Rp 2,72 triliun. Penurunan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan internal yang menekan kinerja keuangan perusahaan.
Faktor Penyebab Penurunan Laba
Menurut analis NH Korindo Sekuritas Indonesia, Ezaridho Ibnutama, penurunan laba bersih Indofood CBP sebagian besar disebabkan oleh dua komponen utama:
- Pendapatan Keuangan Anjlok: Pendapatan keuangan menurun drastis sebesar 89,2% yoy menjadi hanya Rp 211,3 miliar.
- Beban Keuangan Meningkat: Beban keuangan melonjak hingga 267,3% yoy menjadi Rp 1,7 triliun, sebagian besar diakibatkan oleh kerugian selisih kurs dari aktivitas pembiayaan.
Tren pelemahan ini tidak hanya tercermin dalam laporan keuangan, tetapi juga terlihat dari penurunan permintaan produk Indofood CBP. Penjualan segmen mi instan, makanan ringan, dan minuman mengalami kontraksi masing-masing sebesar 1,6%, 4,9%, dan 0,8% secara tahunan.
Kinerja Kuartalan: Ada Sedikit Harapan
Meski secara tahunan kinerja Indofood CBP melemah, ada secercah harapan di tingkat kuartalan. Pada kuartal III-2024, pendapatan Indofood CBP meningkat 8,72% dibanding kuartal sebelumnya, mencapai Rp 18,53 triliun. Beberapa segmen yang mencatatkan pertumbuhan positif secara kuartalan antara lain:
- Mi Instan: Naik 11,09% menjadi Rp 13,66 triliun.
- Makanan Ringan: Meningkat 8,33% menjadi Rp 1,15 triliun.
- Minuman: Tumbuh signifikan 81,79% menjadi Rp 759 miliar.
Namun, tidak semua segmen menunjukkan kinerja positif. Segmen susu dan bumbu makanan justru mengalami penurunan masing-masing sebesar 2,99% dan 41,79% secara kuartalan.
Tantangan dan Risiko yang Mengintai
Berbagai tantangan eksternal dan risiko makroekonomi turut membebani kinerja Indofood CBP:
- Volatilitas Nilai Tukar: Fluktuasi nilai valas memberikan tekanan tambahan terhadap biaya pembiayaan.
- Kenaikan Harga Komoditas: Kenaikan harga bahan baku akibat tarif impor yang lebih tinggi berpotensi melemahkan daya beli konsumen.
- Perubahan Preferensi Konsumen: Penurunan penjualan makanan ringan mencerminkan perubahan pola konsumsi masyarakat.
Rekomendasi dan Target Harga Saham
NH Korindo Sekuritas tetap mempertahankan rekomendasi overweight untuk saham Indofood CBP (ICBP). Dengan target harga sebesar Rp 13.000, saham ini masih dianggap menarik bagi investor yang mencari peluang di tengah tantangan sektor konsumen.
Indofood CBP menghadapi berbagai ujian berat pada 2024, mulai dari pelemahan laba bersih hingga perubahan preferensi konsumen. Meski demikian, pertumbuhan positif di beberapa segmen memberikan harapan bahwa perusahaan ini mampu mengatasi tantangan tersebut. Bagi para investor, saham ICBP tetap menjadi pilihan menarik dengan potensi rebound di masa mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di:
LinkedIn X Telegram Discord Whatsapp Channel
Disclaimer: Artikel ini hanya bertujuan untuk menyampaikan informasi terkini di pasar saham. Tidak ada ajakan atau rekomendasi untuk membeli atau menjual saham tertentu. Para pembaca diharapkan melakukan analisa sendiri atau berkonsultasi dengan penasihat keuangan sebelum mengambil keputusan investasi.