Geser kebawah untuk baca artikel
Ekonomi Makro

Wamentan: Tambahan Anggaran MBG Dukung Target Penerima 83 Jt

×

Wamentan: Tambahan Anggaran MBG Dukung Target Penerima 83 Jt

Sebarkan artikel ini
wamentan tambahan anggaran mbg dukung target penerima 83 jt kompres
Wamentan Sudaryono dukung tambahan anggaran MBG untuk capai target 83 juta penerima. Langkah ini tingkatkan gizi anak dan ekonomi nasional.

Wamentan Dukung Tambahan Anggaran MBG untuk Perluas Cakupan Penerima

JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyatakan dukungannya terhadap rencana pemerintah menambah anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, langkah ini penting untuk memastikan cakupan penerima manfaat dapat mencapai target 83 juta orang, sesuai tujuan program. Saat ini, anggaran MBG sebesar Rp 71 triliun hanya mampu mencakup belasan juta siswa.

“Saya kira kalau jumlah sekian belas juta siswa kan banyak ya, cuma siswa di Indonesia lebih banyak dari itu. Kalau mau dinaikin ya kita posisinya dukung, kan bagus juga untuk ekonomi kita. Targetnya hampir 83 juta,” jelas Sudaryono kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (14/1/2025).

Pentingnya Dukungan Anggaran untuk Ekonomi dan Gizi Anak

Penambahan anggaran MBG dinilai tidak hanya berdampak positif pada peningkatan gizi anak-anak Indonesia, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan anggaran yang lebih besar, pemerintah dapat memperluas distribusi makanan bergizi ke seluruh pelosok negeri, menciptakan efek domino terhadap sektor pangan dan tenaga kerja.

Sudaryono menegaskan bahwa kesiapan lapangan dan unit layanan terkait menjadi elemen penting yang harus diperhatikan. “Tentu saja kalau presiden kan lihat semangatnya, segala sesuatu maunya realisasi segera. Kayak pupuk beres, urusan Bulog juga beres persiapan panen dan seterusnya. Pak presiden ini kan programnya bagus, rencananya bagus semua jalan,” imbuhnya.

Potensi Lonjakan Anggaran hingga Rp 420 Triliun

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengungkapkan bahwa anggaran program MBG berpotensi meningkat hingga Rp 420 triliun jika berjalan penuh sepanjang tahun. Saat ini, anggaran sebesar Rp 71 triliun hanya mencukupi periode Januari hingga Juni 2025.

“Sekarang Rp 71 triliun untuk sampai Juni. Tetapi jika ditambah Rp 140 triliun untuk bulan Juli, maka totalnya menjadi Rp 210 triliun,” ujar Zulhas dalam rapat koordinasi terbatas bidang pangan yang disiarkan secara virtual di Jawa Timur pada Selasa (7/1/2025).

Zulhas menjelaskan, lonjakan anggaran ini sebagian besar disebabkan oleh ketergantungan pada impor komoditas pangan. Oleh karena itu, peningkatan produksi dalam negeri menjadi prioritas untuk mendukung keberlanjutan program MBG sekaligus mengurangi pengeluaran negara.

Strategi Jangka Panjang: Swasembada Pangan

Untuk mengatasi tantangan anggaran yang besar, pemerintah memprioritaskan langkah-langkah strategis menuju swasembada pangan. Dengan mengurangi ketergantungan pada impor, Indonesia dapat meningkatkan kemandirian pangan sekaligus menjaga stabilitas harga di pasar domestik. Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan ketahanan pangan jangka panjang.

“Jika program makan bergizi gratis berjalan penuh dari Januari hingga Desember, maka total belanja makanan bisa mencapai lebih dari Rp 420 triliun. Bayangkan belanja sebesar itu,” kata Zulhas.

Pemerintah optimistis bahwa dengan dukungan anggaran yang cukup dan koordinasi lintas sektor, Program Makan Bergizi Gratis dapat menjadi solusi strategis untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama anak-anak. Selain itu, program ini juga diharapkan mampu menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan.

Tambahan anggaran MBG bukan hanya langkah strategis untuk mencapai target penerima 83 juta orang, tetapi juga menjadi investasi penting dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Dengan koordinasi yang baik antara kementerian, program ini diharapkan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan perekonomian nasional.

Ikuti media sosial kami untuk update terbaru