JAKARTA, BursaNusantara.com – Waskita Karya (WSKT) mempercepat pengerjaan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dinilai krusial oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat meninjau langsung ke lokasi.
Arahan Wapres Jadi Pemicu Akselerasi Proyek
Gibran menekankan pentingnya percepatan proyek agar manfaatnya cepat terasa oleh masyarakat. Bendungan Mbay diharapkan bisa mendukung pertanian, menyediakan air bersih, mengurangi risiko banjir, dan membuka potensi wisata lokal.
Ia menyebut PSN ini bisa menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi baru di wilayah timur Indonesia.
Komitmen Waskita Tuntaskan Proyek Secara Tepat Waktu dan Mutu
Direktur Operasi II Waskita Karya, Dhetik Ariyanto, menyampaikan bahwa perseroan berkomitmen menyelesaikan proyek sesuai target dan standar mutu.
Baca Juga: Waskita Karya Percepat Restrukturisasi, Targetkan Stabilitas Keuangan dan Pertumbuhan Bisnis
Bendungan ini dirancang mampu mengairi 6.240 hektare lahan pertanian, sehingga mendukung target swasembada pangan di wilayah NTT, khususnya di Desa Rendubutowe, Kabupaten Nagekeo.
Bendungan Multifungsi: Ketahanan Energi, Air, dan Pengendali Banjir
Selain fungsi irigasi, Bendungan Mbay juga menyimpan potensi ketahanan energi dan pasokan air. Dengan kapasitas tampung normal mencapai 52,89 juta meter kubik, bendungan ini mampu menyuplai air baku sebesar 205 liter per detik.
Proyek ini juga mendukung instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 117,5 Mega Watt.
Dari sisi perlindungan lingkungan, bendungan seluas genangan 587,61 hektare ini didesain untuk mereduksi risiko banjir di area hilir seluas 3.200 hektar.
Baca Juga: Waskita (WSKT) Lampaui Target Proyek LRT Jakarta 51,19%
Seluruh pembangunan memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan.
Efek Ganda Ekonomi: Infrastruktur, Wisata, dan Pemerataan
Waskita meyakini kehadiran bendungan ini akan menciptakan efek berganda bagi ekonomi lokal. Proyek ini dirancang bukan hanya untuk kebutuhan air dan energi, tetapi juga sebagai destinasi wisata baru yang memperkuat daya tarik Pulau Flores.
Sebagai BUMN konstruksi yang telah berkiprah lebih dari 64 tahun, Waskita menyatakan bangga menjadi bagian dari pembangunan nasional.
Perusahaan akan terus mendorong pembangunan infrastruktur guna mendukung pemerataan ekonomi di seluruh penjuru tanah air.
Baca Juga: Anggaran PUPR Dipangkas, Proyek Infrastruktur Terancam Tertunda?
Detail Proyek dan Cakupan PSN Lainnya
Bendungan Mbay merupakan satu dari 77 Proyek Strategis Nasional yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025–2029.
Proyek senilai Rp1,47 triliun ini ditargetkan rampung pada tahun 2026. Saat ini, progres konstruksinya sudah mencapai 75,28 persen, dikerjakan oleh Kerja Sama Operasi (KSO) Waskita Karya-Bumi Indah.
Selain Mbay, Waskita juga menangani lima proyek bendungan PSN lainnya, yaitu Bendungan Jragung, Bener, Tiga Dihaji, Karangnongko, dan Cibeet menunjukkan peran dominan perusahaan dalam pembangunan infrastruktur air strategis nasional.
Baca Juga: Waskita Karya Gelar Groundbreaking RSUD di Kalimantan
Proyek Bendungan Mbay bukan sekadar infrastruktur, melainkan simbol harapan baru bagi kawasan timur Indonesia untuk tumbuh dan bersinar dalam kemandirian yang berkelanjutan.