Indonesia Bidik Lompatan Besar di Industri Wisata Halal
JAKARTA, BursaNusantara.com – Pemerintah Indonesia mulai memfokuskan perhatian pada sektor wisata halal sebagai salah satu motor penggerak ekonomi.
Meski saat ini Malaysia masih lebih unggul, optimisme tinggi disuarakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Airlangga menyampaikan bahwa destinasi halal Indonesia sebenarnya jauh lebih kaya dibandingkan negara tetangga.
Namun, Indonesia masih perlu memperkuat strategi promosi dan konektivitas agar dapat menarik wisatawan Muslim dari Timur Tengah secara lebih signifikan.
“Kita punya objek wisata lebih banyak daripada Malaysia. Ini tinggal didorong agar bisa bersaing lebih kuat,” ujar Airlangga dalam Sarasehan Ekonomi Islam Indonesia di Jakarta, Kamis (15/5).
Baca Juga: Arab Saudi Perkuat Investasi Strategis di Tambang RI
Indonesia Punya Modal Besar dari Produk Halal
Bukan hanya dari sisi destinasi, produk halal Indonesia juga telah menembus pasar global. Airlangga menegaskan bahwa ekspor makanan dan minuman halal ke Brunei, Jepang, dan Korea Selatan menunjukkan besarnya potensi sektor ini.
Terlebih lagi, Indonesia adalah satu-satunya negara yang memiliki undang-undang tentang produk halal. Hal ini memperkuat legitimasi dan kepercayaan global terhadap standar halal dari Indonesia.
“Dengan dasar hukum seperti ini, wisata halal kita bisa jadi ujung tombak promosi industri halal Indonesia secara keseluruhan,” jelas Airlangga.
Baca Juga: Danamon Syariah Perkuat Ekosistem Haji & Umrah, Gandeng BPKH
Sri Mulyani: Potensi Luar Biasa, Tapi Perlu Dukungan
Senada dengan Airlangga, Sri Mulyani menyebutkan bahwa industri halal merupakan potensi ekonomi yang sangat besar dan terus berkembang. Namun, ia mengingatkan bahwa akselerasi sektor ini membutuhkan dukungan nyata dari sisi kebijakan.
Sri Mulyani menilai insentif fiskal, terutama perpajakan, dapat membantu pelaku usaha halal lebih berkembang. Selain itu, ia menyebutkan bahwa koordinasi antar-kementerian dan kelembagaan juga harus diperkuat.
“Masih ada tantangan, tapi kita sudah mulai atasi. Salah satunya lewat insentif dan pembangunan kawasan industri berbasis halal,” tegasnya.
Baca Juga: Sri Mulyani Disorot: Santai di Kabinet atau Benar Akan Mundur?
Strategi Jangka Panjang: Dari Kawasan Industri ke Ekosistem Halal
Pemerintah telah membangun kompleks industri yang fokus pada produk dan layanan halal sebagai langkah konkret memperkuat fondasi ekosistem ini.
Kawasan ini dirancang agar pelaku industri kecil maupun besar bisa bersinergi dalam menciptakan produk halal yang kompetitif di pasar global.
Langkah ini diyakini akan menjadi pemicu loncatan pertumbuhan, tidak hanya untuk ekspor, tetapi juga dalam menarik wisatawan halal dari berbagai negara.
Dengan kekayaan budaya, kekuatan kuliner, dan warisan sejarah Islam di berbagai daerah, Indonesia kini tengah membangun narasi baru dalam wisata halal.
Momentum ini diharapkan menjadi pijakan strategis untuk menyalip dominasi Malaysia di masa mendatang.
Pemerintah tak sekadar mengejar jumlah, tetapi menciptakan sistem dan ekosistem wisata halal berstandar global yang mampu memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan Muslim.
Silakan masuk untuk bergabung dalam diskusi