Geser kebawah untuk baca artikel
BisnisInfrastruktur

Dukungan Pelni Konservasi Penyu di Pulo Aceh, Tingkatkan Ekowisata Berkelanjutan

×

Dukungan Pelni Konservasi Penyu di Pulo Aceh, Tingkatkan Ekowisata Berkelanjutan

Sebarkan artikel ini
dukungan pelni konservasi penyu di pulo aceh, tingkatkan ekowisata berkelanjutan kompres
Pelni melepas 100 tukik di Pantai Lambaro, Pulo Aceh, dukung konservasi penyu dan pengembangan ekowisata berkelanjutan. Baca selengkapnya!

MEDAN, Bursa.NusantaraOfficial.com – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni/Persero) kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan mendukung program konservasi penyu di Kawasan Wisata Konservasi Pantai Lambaro, Pulo Aceh.

Langkah ini diwujudkan melalui pelepasan 100 tukik (anak penyu) ke habitat alaminya, sekaligus memberikan perlengkapan patroli kepada komunitas lokal untuk menjaga ekosistem penyu dari ancaman perburuan dan kerusakan lingkungan.

Kepala Cabang PT Pelni Medan, Romadhoni, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) perusahaan.

“Pelni tidak hanya fokus pada layanan transportasi laut, tetapi juga berkomitmen untuk mendukung kemajuan pariwisata berbasis konservasi. Dengan ini, kami ingin berkontribusi pada pelestarian alam sekaligus merawat potensi wisata di daerah,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (08/02/2025).

Potensi Wisata Konservasi di Pulo Aceh

Pulo Aceh, yang terletak di ujung barat laut Pulau Sumatera, dikenal sebagai salah satu destinasi wisata alam yang masih terjaga keasriannya. Kawasan ini memiliki pantai berpasir putih yang indah dan menjadi habitat bagi berbagai satwa dilindungi, termasuk penyu. Keberadaan kawasan konservasi penyu di Pantai Lambaro tidak hanya penting bagi kelestarian satwa, tetapi juga berpotensi besar untuk mengembangkan sektor ekowisata.

Dengan melepas tukik dan mendukung komunitas lokal, Pelni berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan. “Sinergi antara perusahaan, komunitas, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan program ini memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan ekosistem laut di Pulo Aceh,” tambah Romadhoni.

Dampak Ekonomi bagi Masyarakat Lokal

Selain manfaat ekologis, program konservasi ini juga memiliki potensi ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar. Dengan terjaganya kawasan konservasi, peluang untuk mengembangkan ekowisata semakin terbuka. Masyarakat setempat dapat memanfaatkan potensi ini dengan menyediakan jasa wisata, seperti pengamatan penyu, wisata pantai, dan penjualan produk lokal.

Hal ini sejalan dengan visi Pelni untuk tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga menciptakan sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat. “Kami berharap program ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengintegrasikan konservasi alam dengan pengembangan pariwisata berkelanjutan,” ujar Romadhoni.

Langkah Nyata Pelestarian Lingkungan

Pelepasan tukik dan pemberian perlengkapan patroli merupakan langkah nyata Pelni dalam mendukung konservasi penyu. Tukik-tukik yang dilepas diharapkan dapat tumbuh dan berkembang biak, sehingga populasi penyu di kawasan tersebut tetap terjaga. Sementara itu, perlengkapan patroli yang diberikan kepada komunitas lokal akan membantu mereka dalam memantau dan melindungi habitat penyu dari ancaman perburuan dan kerusakan ekosistem.

Program ini juga sejalan dengan upaya global dalam menjaga keanekaragaman hayati dan mengurangi dampak perubahan iklim. Dengan mendukung konservasi penyu, Pelni turut berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dukungan Pelni terhadap konservasi penyu di Pulo Aceh tidak hanya menjadi bukti komitmen perusahaan dalam menjaga lingkungan, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan. Melalui program ini, Pelni berharap dapat menciptakan dampak positif bagi lingkungan, masyarakat, dan ekonomi lokal.

Dengan sinergi antara perusahaan, komunitas, dan pemerintah, program konservasi ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengintegrasikan pelestarian alam dengan pengembangan pariwisata. Bagi Pelni, ini adalah langkah kecil yang memiliki dampak besar bagi masa depan lingkungan dan masyarakat Indonesia.

Ikuti media sosial kami untuk update terbaru