JAKARTA, BursaNusantara.com – PT Resources Alam Indonesia Tbk (KKGI) menghadapi tekanan besar pada awal 2025 dengan mencatat penurunan pendapatan usaha hingga 62 persen menjadi USD36,71 juta. Angka ini merosot tajam dibandingkan kuartal pertama tahun lalu yang mencapai USD96,75 juta.
Situasi ini turut menyeret laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi hanya USD795,11 ribu.
Padahal pada periode sama tahun sebelumnya, emiten tambang ini mampu mencetak laba bersih hingga USD16,99 juta.
Tekanan Lini Usaha dan Penurunan Aset
Di sisi biaya, beban pokok pendapatan berhasil ditekan menjadi USD29,78 juta dari sebelumnya USD61,87 juta. Namun, tetap saja laba kotor menyusut signifikan menjadi USD6,93 juta dari USD34,87 juta.
Laba usaha KKGI turun drastis menjadi USD2,04 juta, jauh dari capaian USD25,36 juta setahun sebelumnya. Sementara laba sebelum taksiran pajak hanya mencapai USD1,28 juta, terjun dari USD24,53 juta pada kuartal I 2024.
Posisi keuangan perusahaan juga menunjukkan penurunan. Hingga 31 Maret 2025, total liabilitas tercatat sebesar USD30,81 juta, turun dari USD48,11 juta pada akhir 2024. Sementara total aset susut menjadi USD191,53 juta dari posisi sebelumnya sebesar USD208,96 juta.
Dengan penurunan menyeluruh ini, KKGI kini berada dalam tekanan untuk segera menyesuaikan strategi bisnis agar tetap kompetitif di tengah fluktuasi pasar komoditas.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bursa.Nusantaraofficial.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ikuti media sosial kami untuk update terbaru
