JAKARTA, Bursa Nusantara Official – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (HK), sebagai tersangka atas dugaan perintangan penyidikan dalam kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI periode 2019-2024. Selain dugaan suap, Hasto diduga sengaja menghalangi proses hukum yang sedang berjalan terkait Harun Masiku.
Ketua KPK, Setyo Budiyanto, dalam konferensi pers di gedung KPK pada Selasa (24/12/2024), menjelaskan peran Hasto dalam upaya perintangan ini. Salah satu tindakan Hasto yang disorot adalah instruksi kepada stafnya untuk merendam ponsel dalam air guna menghilangkan barang bukti saat KPK melakukan operasi tangkap tangan pada 8 Januari 2020.
“HK memerintahkan salah satu pegawainya untuk menelepon HM agar segera merendam HP dalam air dan melarikan diri,” ujar Setyo.
Perintah Merusak Barang Bukti
Selain peristiwa di Januari 2020, Hasto kembali melakukan tindakan serupa pada Juni 2024. Saat itu, menjelang jadwal pemeriksaannya sebagai saksi oleh KPK pada 10 Juni 2024, Hasto diduga memerintahkan bawahannya, Kusnadi, untuk menenggelamkan ponsel miliknya agar tidak ditemukan oleh penyidik.
“Sebelum HK diperiksa, dia memerintahkan Kusnadi untuk menenggelamkan HP yang dalam penguasaan Kusnadi agar tidak ditemukan oleh KPK,” kata Setyo.
Pengarahan Saksi
Selain merusak barang bukti, Hasto juga diduga mengarahkan saksi dalam perkara ini. Dia disebut telah mengumpulkan sejumlah saksi terkait kasus Harun Masiku dan memberikan arahan agar saksi-saksi tersebut tidak memberikan keterangan sesuai fakta.
“HK mengumpulkan beberapa saksi terkait perkara Harun Masiku dan mengarahkan agar saksi tidak memberikan keterangan yang sebenarnya,” ungkap Ketua KPK.
Langkah Selanjutnya
Dengan penetapan tersangka ini, KPK terus menggencarkan upayanya untuk menuntaskan kasus suap PAW anggota DPR. Penanganan kasus ini menjadi sorotan publik karena melibatkan nama-nama besar dalam politik nasional.
“KPK akan memastikan penegakan hukum berjalan transparan dan tanpa intervensi demi menjaga kepercayaan publik terhadap proses hukum,” ujar Setyo menutup konferensi pers.
Follow Channel Telegram Bursa Nusantara Official.
Telegram
