Geser kebawah untuk baca artikel
BisnisInfrastruktur

WSBP Raup Kontrak Baru Rp295 M, Proyek Eksternal Dominan

×

WSBP Raup Kontrak Baru Rp295 M, Proyek Eksternal Dominan

Sebarkan artikel ini
WSBP Raup Kontrak Baru Rp295 M, Proyek Eksternal Dominan
WSBP kantongi kontrak baru Rp295,35 miliar kuartal I-2025, mayoritas dari proyek eksternal. Strategi inovatif dan efisiensi jadi kunci ekspansi pasar.

JAKARTA, BursaNusantara.com – PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) membuka tahun 2025 dengan capaian yang menjanjikan.

Emiten konstruksi spesialis beton ini mencatat nilai kontrak baru (NKB) senilai Rp295,35 miliar hingga akhir Maret, di mana mayoritas bersumber dari proyek eksternal, menandai pergeseran fokus perusahaan dalam memperkuat ekspansi di luar lingkup internal grup.

Sponsor
Sponsor

Proyek Eksternal Ungguli Internal

Porsi proyek eksternal mendominasi dengan kontribusi sebesar Rp178,13 miliar atau 60,31% dari total kontrak baru, sementara sisanya Rp117,22 miliar berasal dari proyek internal.

Capaian ini mencerminkan efektivitas strategi perusahaan dalam memperluas pangsa pasar eksternal secara signifikan.

Baca Juga: PMI Manufaktur RI Anjlok ke 46,7, Apa Biang Keroknya?

Kepala Divisi Corporate Secretary WSBP, Fandy Dewanto, menilai langkah ini sebagai bukti dari efektivitas strategi pemasaran yang agresif dan terstruktur.

Perusahaan juga dinilai berhasil menyesuaikan diri terhadap dinamika permintaan sektor infrastruktur nasional.

Beton Pracetak Jadi Andalan

Berdasarkan lini bisnis, segmen beton pracetak menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp160,97 miliar.

Sementara itu, lini produk beton readymix menyumbang Rp75,08 miliar, jasa konstruksi Rp59,12 miliar, dan sisanya berasal dari penyewaan alat berat.

Baca Juga: Waskita Beton Precast (WSBP) Lakukan Asset Disposal untuk Perkuat Likuiditas

Sejumlah proyek yang berhasil digarap selama periode ini antara lain pembangunan Gedung Kuliah Jurusan Kesehatan Politeknik Negeri Madura, Jalan Tol Palembang–Betung Seksi 1 dan 2, Perluasan Tzu Chi School di PIK 2, serta Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Betung–Tempino.

Inovasi Produk dan Efisiensi Biaya

Dalam menghadapi persaingan industri yang ketat, WSBP menonjolkan inovasi sebagai pembeda. Perusahaan memperkenalkan teknologi baru seperti pemanfaatan fly ash dan mortar foam dalam beton readymix.

Teknologi ini dinilai mampu menekan biaya produksi, meningkatkan efisiensi teknis, dan tetap ramah lingkungan.

“WSBP berkomitmen mendorong inovasi berbasis teknologi yang relevan dengan kebutuhan pasar yang terus berkembang,” ujar Fandy.

Baca Juga: 27 Saham BUMN di BEI Berdasarkan Sektor yang Harus Kamu Tahu

Strategi Tender Lebih Selektif

Tidak hanya pada sisi produk, strategi tender pun diperkuat. Perusahaan menerapkan pendekatan selektif dan responsif dalam menjawab peluang pasar.

Langkah tersebut dilakukan dengan analisis peluang yang mendalam, mempercepat waktu respons terhadap kebutuhan teknis proyek, dan menjalin relasi lebih erat dengan mitra strategis. Tujuannya, menjaga proposal perusahaan tetap kompetitif di tengah ketatnya persaingan penyedia jasa infrastruktur.

Nilai Kontrak Dikelola Capai Rp1,58 Triliun

Selain perolehan kontrak baru, hingga kuartal I-2025, WSBP juga mencatat nilai kontrak dikelola (NKD) sebesar Rp1,58 triliun. Capaian ini diproyeksikan akan menjadi motor utama pertumbuhan pendapatan perusahaan tahun ini.

WSBP tetap optimistis terhadap proyeksi kinerja ke depan. Perusahaan berkomitmen menerapkan prinsip tata kelola yang baik, pengelolaan risiko yang disiplin, serta sistem pembayaran yang lebih sehat.

Baca Juga: PTBA Raup Laba Rp 391 Miliar Meski Harga Batubara Turun

Melalui layanan one stop solution dan produk berbasis kebutuhan pasar, WSBP menargetkan posisi yang lebih solid di pasar infrastruktur nasional.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bursa.Nusantaraofficial.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.