JAKARTA, BursaNusantara.com – PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih sebesar 10 persen menjadi Rp54,88 miliar sepanjang kuartal pertama 2025, meski penjualan total mengalami penurunan tipis akibat pergeseran waktu pengakuan pendapatan.
Efisiensi Jadi Motor Utama Pertumbuhan
Peningkatan laba JTPE sebagian besar ditopang efisiensi menyeluruh pada seluruh lini bisnis serta penurunan harga chip sebagai bahan baku utama.
Manajemen juga memperkuat posisi keuangan melalui optimalisasi dana kas, pengelolaan modal kerja yang cermat, dan strategi lindung nilai terhadap fluktuasi kurs valuta asing.
Baca Juag: JTPE Targetkan Pertumbuhan Dua Digit di 2025
Segmen Non-Security Meningkat Tajam
Menariknya, meskipun segmen security mengalami penurunan 9 persen menjadi Rp296,55 miliar, penjualan di lini non-security justru melonjak 19 persen menjadi Rp51,76 miliar.
Kenaikan ini menunjukkan potensi diversifikasi pendapatan yang semakin kuat di tengah tantangan permintaan tradisional.
Pasar Domestik dan Produk Kartu Jadi Tulang Punggung
Penjualan lokal JTPE tumbuh 3 persen ke level Rp286,45 miliar, didorong oleh lonjakan permintaan produk kartu pembayaran dari sektor perbankan yang terus berkembang.
Baca Juga: Rupiah Perkasa Ditopang Program MBG: Efek Positif Ekonomi Prabowo
Produk ini kini menjadi penopang utama di tengah transisi kebutuhan cetak dokumen konvensional menuju digitalisasi transaksi.
Konsistensi Dividen dan Komitmen Jangka Panjang
JTPE dikenal konsisten dalam pembagian dividen. Dalam 11 tahun terakhir, perusahaan rutin menyalurkan laba kepada pemegang saham.
Tahun lalu, rasio dividen mencapai 69,3 persen. Untuk tahun buku 2024, direksi mengusulkan payout ratio sebesar 70 persen sebagai wujud komitmen memberi nilai tambah kepada investor.
Baca Juga: STAA Siapkan Dana Buyback Rp200 Miliar, Ini Strateginya
Dengan arah strategi yang terstruktur dan hasil awal yang meyakinkan, JTPE menunjukkan bahwa stabilitas dan keberanian mengambil langkah efisiensi bisa menjadi penentu kinerja jangka panjang yang berkelanjutan.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Silakan masuk untuk bergabung dalam diskusi