JAKARTA, BursaNusantara.com – PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) membuka kuartal pertama 2025 dengan performa yang masih ditopang oleh kekuatan di sektor konstruksi.
Meskipun total pendapatan mengalami koreksi tipis 2,1% menjadi Rp 1,06 triliun dari Rp 1,09 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya, perusahaan tetap mencatat pertumbuhan signifikan di beberapa lini bisnis.
Kontributor utama pendapatan berasal dari segmen konstruksi yang membukukan Rp 887,6 miliar, tumbuh 24,5% secara tahunan. Sementara itu, segmen properti menyumbang Rp 163,8 miliar, dan perhotelan sebesar Rp 99,5 miliar.
Baca Juga: Masa Depan SSIA: Pusat Ekosistem EV dan Strategi Target Harga Saham
VP of Investor Relations & Sustainability SSIA, Erlin Budiman, menjelaskan bahwa penurunan terbesar terjadi di sektor perhotelan.
Pendapatan dari unit ini hanya tercatat Rp 99,6 miliar, merosot 57,3% dibandingkan kuartal I-2024. Penyebab utamanya adalah renovasi Hotel Melia Bali yang dimulai pada Oktober 2024 dan masih berlangsung hingga kini.
Erlin menegaskan bahwa proyek renovasi ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat portofolio bisnis perhotelan SSIA dalam jangka menengah.
Perusahaan melihat ini sebagai bentuk investasi yang akan membuka peluang nilai tambah lebih besar di masa depan.
Baca Juga: Hotel Bandung Tertekan Efisiensi, Kerugian Miliaran Rupiah
Akibat tekanan dari sektor perhotelan, EBITDA perusahaan terkoreksi menjadi Rp 36,3 miliar dari sebelumnya Rp 147,1 miliar. Penurunan paling mencolok berasal dari EBITDA hotel yang tergerus hingga Rp 90 miliar secara tahunan.
Hingga akhir Maret 2025, SSIA membukukan rugi bersih konsolidasian sebesar Rp 21,7 miliar, lebih besar dari rugi bersih Rp 14,9 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Di tengah tekanan ini, SSIA tetap menunjukkan fokus pada sektor konstruksi sebagai pondasi utama pertumbuhan berkelanjutan.
Baca Juga: Efisiensi Anggaran 2025: Dampak dan Tantangan bagi Pemerintahan Prabowo
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. BursaNusantara.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Silakan masuk untuk bergabung dalam diskusi