JAKARTA, Bursa.NusantaraOfficial.com – Saham PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK), yang sebelumnya dikenal sebagai PT Solusi Kemasan Digital Tbk, terus mencuri perhatian. Pada sesi pertama perdagangan 16 Januari 2025, saham PACK melonjak 9,97% hingga mencapai auto reject atas (ARA) di harga Rp 1.710. Antrean beli di level ini pun membeludak, mencapai 83,45 ribu lot saham per pukul 11.00 WIB.
Lonjakan Luar Biasa Sejak Oktober 2024
Perjalanan saham PACK sejak Oktober 2024 benar-benar luar biasa. Pada 14 Oktober 2024, harga saham ini masih di angka Rp 37 per saham. Kini, hanya dalam kurun waktu tiga bulan, saham PACK telah meroket 4.521,62% ke level Rp 1.710 per saham. Kenaikan fantastis ini tak lepas dari sejumlah aksi korporasi yang dilakukan perusahaan.
Perubahan Nama dan Strategi Baru
PACK resmi berganti nama menjadi PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk pada 9 Januari 2025, sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar 30 Desember 2024. Selain mengganti nama, RUPSLB juga menyetujui beberapa langkah strategis, antara lain:
- Perubahan Penggunaan Dana IPO: Dana hasil penawaran umum perdana saham akan dialokasikan untuk tujuan baru.
- Studi Kelayakan Perubahan Kegiatan Usaha: PACK menyetujui untuk memperluas fokus bisnis.
- Peningkatan Modal Dasar: Modal dasar perusahaan ditingkatkan dari Rp 49,18 miliar menjadi Rp 3 triliun.
- Rights Issue: Perseroan akan menerbitkan hingga 100 miliar saham baru dalam rangka penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD).
Akuisisi oleh CNGR Group melalui Eco Energi Perkasa
Katalis utama kenaikan saham PACK adalah akuisisi 49% saham perusahaan oleh PT Eco Energi Perkasa (EEP) pada Oktober 2024. EEP sendiri merupakan anak perusahaan CNGR Advanced Material, produsen prekursor asal China yang memiliki pangsa pasar global sebesar 23%.
Riset yang dilakukan oleh Ryan Winipta dan Reggie Parengkuan dari Indo Premier Sekuritas menyebutkan bahwa CNGR Group menggunakan strategi backdoor listing melalui PACK. Backdoor listing ini memungkinkan CNGR Group memperluas bisnisnya di Indonesia tanpa harus melalui proses penawaran umum perdana (IPO) yang memakan waktu dan biaya besar.
“Pemilik manfaat utama EEP adalah CNGR Group, yang akhirnya berujung pada Deng Weiming, konglomerat China,” jelas riset tersebut.
Prospek Cerah PACK di Masa Depan
Langkah strategis CNGR Group melalui PACK diyakini akan membuka peluang besar di sektor kemasan dan energi hijau di Indonesia. Dengan dukungan modal yang kuat dan teknologi dari CNGR Group, PACK diharapkan mampu mengembangkan bisnisnya lebih luas lagi.
Selain itu, rights issue yang direncanakan akan meningkatkan kemampuan finansial PACK untuk mempercepat ekspansi usaha. Para investor terus memantau perkembangan ini, terlihat dari lonjakan permintaan saham di harga tertinggi.
Saham PACK menjadi bukti bagaimana aksi korporasi yang terencana dengan baik mampu menciptakan lonjakan nilai yang signifikan. Perubahan nama, akuisisi strategis, dan rencana rights issue adalah langkah besar yang menjadikan saham ini primadona di bursa.
Dengan strategi backdoor listing yang dilakukan CNGR Group melalui Eco Energi Perkasa, prospek PACK di masa depan terlihat sangat cerah. Investor yang jeli tentu tidak ingin melewatkan momentum ini.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bursa.Nusantaraofficial.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ikuti media sosial kami untuk update terbaru
