Geser kebawah untuk baca artikel
HeadlinePasarSaham

Kinerja AMRT dan MIDI Tumbuh Pesat di Kuartal I-2025

×

Kinerja AMRT dan MIDI Tumbuh Pesat di Kuartal I-2025

Sebarkan artikel ini
Kinerja AMRT dan MIDI Tumbuh Pesat di Kuartal I-2025
Kinerja AMRT dan MIDI tumbuh signifikan pada kuartal I-2025, didorong strategi efisien, ekspansi gerai, dan kontribusi layanan digital.

JAKARTA, BursaNusantara.com – Dua emiten ritel besar dari Grup Alfa, yakni PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), menunjukkan performa impresif sepanjang kuartal pertama 2025.

Kinerja keduanya tumbuh solid baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih, mempertegas posisi sektor ritel modern sebagai pendorong pertumbuhan di tengah dinamika ekonomi.

Sponsor
Sponsor

Pendapatan dan Laba AMRT Naik Dua Digit

AMRT mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp 975,11 miliar per akhir Maret 2025. Capaian ini tumbuh 9,52% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat Rp 890,31 miliar.

Dari sisi penjualan, pendapatan bersih AMRT melonjak menjadi Rp 32,77 triliun, tumbuh 11,75% dari kuartal I-2024 yang sebesar Rp 29,32 triliun.

Baca Juga: Daftar Hitam Perdagangan AS Rugikan Bisnis Hong Kong

Menurut GM Corporate Communications AMRT, Rani Wijaya, hasil positif ini mencerminkan adaptasi cepat perusahaan terhadap perilaku konsumen yang semakin selektif dalam membelanjakan kebutuhan sehari-hari.

Strategi optimalisasi rantai pasok saat momen padat belanja seperti libur Tahun Baru dan Idul Fitri, serta penerapan promosi yang relevan, dinilai menjadi pendorong utama keberhasilan ini.

Selain itu, kontribusi kanal digital seperti Alfagift juga memberi efek signifikan terhadap performa perusahaan.

MIDI Catat Pertumbuhan Tertinggi

Tidak kalah menarik, MIDI juga menorehkan kinerja gemilang. Laba bersih periode berjalan mencapai Rp 190,37 miliar, meningkat 20,06% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 158,56 miliar.

Baca Juga: Alfamidi Dapat Rp 200 M, Lawson Diakuisisi Alfamart

Pendapatan bersih MIDI juga meningkat signifikan menjadi Rp 5,52 triliun, naik 15,25% dari sebelumnya Rp 4,79 triliun.

Strategi efisiensi serta pengembangan layanan berbasis teknologi diyakini menjadi kekuatan utama di balik pertumbuhan MIDI.

Kontribusi Ekspansi dan Akuisisi

Kinerja positif kedua emiten ini juga ditopang oleh aksi ekspansi yang agresif, termasuk penetrasi ke luar Pulau Jawa.

Abdul Azis Setyo Wibowo, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, menyebutkan bahwa seluruh segmen pendapatan menunjukkan tren positif.

Baca Juga: Kenaikan UMP 2025: Berkah bagi FMCG, Tantangan bagi Retailer

Termasuk efek sinergi dari akuisisi Lawson yang kini bergabung dengan AMRT, memberi tambahan nilai strategis bagi penguatan jaringan dan produk.

Azis juga menyampaikan bahwa respons pasar terhadap laporan keuangan kuartal I-2025 sangat positif. Ia merekomendasikan trading buy untuk saham AMRT dengan target Rp 2.210 dan buy untuk saham MIDI dengan target Rp 430.

Fundamental Kuat, Sektor Ritel Tahan Banting

Indy Naila, Investment Analyst dari Edvisor Profina Visindo, menegaskan bahwa sektor ritel tetap menunjukkan ketahanan yang baik terhadap fluktuasi ekonomi.

Kedua perusahaan dinilai berhasil menjaga stabilitas performa berkat diversifikasi produk dan efisiensi operasional.

“Efisiensi yang dijalankan memungkinkan AMRT dan MIDI mempertahankan margin keuntungan meski menghadapi tantangan ekonomi,” ujarnya.

Indy menyoroti bahwa efektivitas ekspansi gerai dan pemulihan daya beli masyarakat akan menjadi penentu utama keberlanjutan pertumbuhan sepanjang tahun.

Baca Juga: Listrik Bali Padam Massal, PLN Dapat Apresiasi Presiden

Valuasi Saham dan Strategi Investasi

Dari sisi valuasi, Price to Earnings Ratio (PER) AMRT berada di angka 28,49 kali, sedangkan PER MIDI mencapai 23,86 kali.

Dengan mempertimbangkan harga saham yang saat ini telah merefleksikan kinerja kuartal I, Indy menyarankan investor untuk menunggu hasil laporan keuangan kuartal II sebagai acuan langkah berikutnya.

Strategi buy on weakness direkomendasikan untuk saham AMRT dengan target harga Rp 2.500, sementara saham MIDI tetap disarankan untuk buy dengan target Rp 430, mencerminkan optimisme terhadap fundamental bisnis keduanya yang solid.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait saham, komoditas, kripto atau surat berharga lainnya. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bursa.Nusantaraofficial.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.